Palembang (ANTARA News) - Sebanyak 48 dari 94 mahasiswa Universitas Bina Darma (UBD) Palembang, Sumatera Selatan korban ambruknya lantai mezanin di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin (15/1) masih dirawat di sejumlah rumah sakit. Sementara seluruh mahasiswa yang tidak dirawat di rumah sakit, diupayakan segera dibawa pulang ke Palembang hari ini atau Rabu (17/1), kata juru bicara UBD.


"Mahasiwa yang berangkat studi banding ke BEI 94 orang dari Prodi Akuntansi, berdasarkan pengecekan tim yang dikirim ke Jakarta semuanya menjadi korban, namun tidak semuanya dilakukan pengobatan intensif rumah sakit," kata Dosen Fakultas Ekonomi juru bicara Universitas Bina Darma Palembang, Rabin Ibnu Zainal di Palembang, Selasa.

Dia menjelaskan, setelah terjadinya peristiwa ambruknya salah satu bagian salasar gedung BEI seluruh korban termasuk 94 mahasiswa UBD dievakuasi ke sejumlah rumah sakit terdekat.

Berdasarkan perkembangan kondisi kesehatan mahasiswa UBD, sebanyak 46 mahasiswa yang menjadi korban, Senin (15/1) malam dinyatakan dokter bisa rawat jalan sedangkan sisanya 48 orang dirawat inap.

Berdasarkan data terakhir 46 orang sudah dinyatakan pulang, mereka sekarang ini diinapkan di hotel 88 dan rumah singgah BEI Jakarta.

Sedangkan mahasiswa lainnya masih dalam pengawasan tim dosen UBD dan pengobatan tim medis di Rumah Sakit AL Mintoharjo, RS Siloam, RS Jakarta, RS Tarakan, dan RS Pertamina.

Mahasiswa UBD yang masih dirawat di sejumlah rumah sakit tersebut saat ini terus dipantau perkembangan kesehatannya dan tindakan yang akan dilakukan dokter selanjutnya karena ada beberapa mahasiswa yang mengalami patah tulang, katanya.

Sementara mengenai kegiatan studi banding mahasiwa ke beberapa tempat lainnya, Rabin menjelaskan melihat kondisi mahasiswa pascaperistiwa di BEI, tidak memungkinkan untuk diteruskan.















Pewarta: Yudi Abdullah
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2018