Jakarta (ANTARA News) - Indonesia dan Filipina menjadikan laga Piala Davis 2018 sebagai salah satu seleksi pemain menghadapi pesta Asian Games 2018.

"Ini salah satu seleksi untuk Asian Games 2018, ini kan perjalanan menuju Asian Games juga," kata Sekretaris Jenderal Pengurus Pusat Persatuan Lawn Tenis Seluruh Indonesia (Pelti) Renaldi Freyar Hawadi di Jakarta, Kamis.

Hal ini menjadikan tim Davis yang terdiri dari Anthony Susanto (20), Rifqi Fitriadi (19), Justin Barki (17), Althaf Dhaifullah (17) dan David Agung Susanto (26), masih belum 100 persen berlaga di Asian Games 2018.

"Yang jelas nanti kami persiapkan lima putra dan empat putri terbaik Indonesia. Semuanya akan diseleksi terus, jadi bukan hanya sampai Davis atau Piala Fed untuk putri, tapi dari turnamen lain juga dalam waktu tujuh bulan ini kami maksimalkan," ujar Reynaldi.

"Harapannya memberikan yang terbaik, meski kami sudah sampaikan ke Kemenpora tidak bisa menjanjikan emas, tapi harapan dan kemungkinan memberikan medali tertinggi itu tetap ada," ucap dia menambahkan.

Sementara itu, Filipina juga menyatakan Piala Davis 2018 ini menjadi salah satu seleksi mereka dan skuatnya dalam kejuaraan tenis beregu khusus putra itu, kemungkinan akan diturunkan di Asian Games Indonesia pada Agustus 2018 mendatang.

"Mereka bagian dari daftar pemain yang akan dipilih untuk diturunkan di Asian Games. Sehingga boleh dikatakan Davis ini juga persiapan Asian Games, jadi seiring waktu dengan turnamen dan latihan, kami akan memutuskan siapa yang menjadi tim Asian Games," kata Kapten tidak bermain tim Piala Davis Filipina, Chris Cuarto di Jakarta.

Cuarto mengatakan tim yang kemungkinan besar terdiri dari empat pemain putra dan empat pemain putri tersebut, diberikan target mencapai perempat final, sambil berharap memperoleh medali perunggu.

"Sambil kami berharap menuju semifinal dan setidaknya mendapatkan perunggu. Karena Asian Games sangat berat. Kami berharap perunggu bisa kami raih sambil mencari kemungkinan mendapatkan perak," ujarnya.

Untuk memuluskan langkahnya, tenis Filipina, selain melakukan persiapan dengan latihan, juga dengan mengirimkan pemain ke berbagai turnamen di seluruh dunia.

"Kami usahakan ada perbaikan peringkat dengan banyak ikut turnamen itu, sehingga mendapatkan undian yang menguntungkan saat Asian Games. Tapi juga kami harus menjaga agar para pemain tetap fit dan tidak cedera. Dengan waktu persiapan sekitar tujuh bulan, kami akan mencoba memilih pemain terbaik untuk Asian Games," ujarnya.

Di piala Davis sendiri, Filipina akan menghadapi tim Indonesia yang beranggotakan sebagian besar skuat muda dan tanpa ada pemain andalan, Christopher Rungkat, dalam laga babak pertama Piala Davis Grup II Zona Asia/Oseania di Stadion Tenis Gelora Bung Karno, Jakarta, 3-4 Februari mendatang.

"Rungkat adalah pemain yang bagus, namun tim Indonesia sekarang juga bagus, kami sudah lakukan persiapan juga untuk mereka. Walau Rungkat tidak ada, strategi yang kami mainkan akan tetap sama," ucap Cuarto.

"Kami juga yakin memperoleh hasil maksimal walau bermain di kandang Indonesia, karena masing-masing petenis telah menjalani persiapan dengan baik. Alberto Lim mengikuti beberapa turnamen Mens Future di China, Francis Alcantara berlatih di Melbourne, Jurence Mendoza menjalani kompetisi antar mahasiswa di Amerika. Mereka siap bertanding akhir pekan ini," tutur Cuarto menambahkan.

Dalam catatan pertemuan itu, Indonesia sementara unggul 6-5, tetapi kalah dalam perjumpaan terakhir di babak yang sama pada musim kompetisi tahun lalu di Filipina.

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018