Jakarta (ANTARA News) - Sejumlah balai pengkajian teknologi pertanian (BPTP) yang berada di bawah Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitabangtan) Kementerian Pertanian siap memproduksi dan menyalurkan benih komoditas pangan untuk mendukung tahun perbenihan 2018.

Kepala Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Pertanian (BBP2TP), Haris Syahbuddin melalui keterangan tertulisnya di Jakarta, Kamis menyatakan Balitbangtan sejak semester kedua 2017 telah menyiapkan produksi benih guna mendukung tahun benih 2018.

"Sampai dengan awal 2018, produksi benih untuk 15 komoditas hortikultura dan perkebunan telah siap disalurkan," kata Haris Syahbuddin.

Menurut dia, Balitbangtan yang memiliki Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) di 33 provinsi, masing-masing BPTP siap menyalurkan benih berbagai tanaman komoditas pangan.

BPTP Kalimantan Tengah, di tahun 2018 ini bersiap untuk menyalurkan 7000 bibit kelapa dalam, 7000 bibit karet, dan 20.000 bibit kakao.

Sementara BPTP Nusa Tenggara Timur siap memproduksi 20.000 benih sambung pucuk kakao unggul di tahun ini.

BPTP Bali telah berkomitmen memproduksi 10.000 bibit kopi khususnya kopi Arabika klon Lini S 795.

Sementara untuk benih komoditas hortikultura, BPTP Bali akan mempersiapkan 10.000 benih salak varietas gula pasir bersertifikat.

Ada pula BPTP Bengkulu yang sedang mempersiapkan 25.000 benih jeruk yang bermutu dan bersertifikat, sementara BPTP Jatim menargetkan terjadinya peningkatan produksi dan produktivitas bawang merah varietas Batu Ijo dan varietas potensial lainnya.

Varietas Batu Ijo adalah varietas yang dilepas oleh BPTP Jatim sejak tahun 2004, dan saat ini sudah berkembang.

Di Tahun Benih 2018, BPTP Jatim juga akan melakukan penguatan sarana penangkaran benih bawang merah asal umbi dan biji.

BPTP Jambi dan BPTP Papua akan menggarap produksi benih kedelai. Di Papua, strategi akan dilakukan dengan membangun sabuk-sabuk "soybean estate" yang juga dikenal dengan istilah "Soybean Belt".

Strategi ini diakuinya punya tantangan tersendiri berdasarkan pengalaman-pengalaman sebelumnya.

Di tahun 2018, Balitbangtan melalui BPTP Papua bertekad meningkatkan sinergi dengan Pemerintah Daerah, agar bersama-sama menjadikan Papua dengan Soybean Belt-nya untuk ketersediaan pangan berkelanjutan.

Balitbangtan, lanjutnya, benar-benar melakukan persiapan untuk mendukung tahun benih 2018.

"Meskipun penduduk bertambah, dengan produksi benih diharapkan dapat menjaminan ketersediaan pangan," kata Haris Syahbuddin. (Vwh)

Pewarta: Subagyo
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2018