Surabaya (ANTARA News) - Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Jawa Timur KH Hasan Mutawakkil Alalallah meminta kepada umat Islam agar tidak terprovokasi dengan serangkaian peristiwa terkait keagamaan yang terjadi di sejumlah daerah beberapa akhir ini.

"Semua harus tetap tenang, tak terprovokasi, tapi tetap waspada dan tidak perlu mengambil tindakan sendiri," ujarnya ketika dikonfirmasi di Surabaya, Selasa.

Menurut dia, kehidupan masyarakat di Jatim antaragama telah berjalan baik dan harmonis sehingga diharapkan tak ada yang terpancing provokasi dalam bentuk apapun.

Serangkaian peristiwa tentang keagamaan di Jatim terjadi beruntun, mulai penyerangan Masjid Baitur Rohim di Tuban pada Selasa (13/2), kemudian penyerangan terhadap Kiai Hakam selaku pengasuh Pondok Pesantren Muhammadiyah Karangasem Paciran, pada Minggu (18/2).

Peristiwa lainnya adalah dugaan teror oleh orang tak dikenal kepada pengasuh Pondok Pesantren Al-Falah, Ploso, Kediri, Senin (19/2) malam.

Pihaknya berharap aparat kepolisian bersungguh-sungguh mengusut tuntas seluruh kasus yang terjadi di Jatim akhir-akhir ini dan mengungkap motifnya.

"Semua kami serahkan ke kepolisian selaku aparat paling berwenang untuk mengungkapnya, termasuk menyelidiki apakah kriminal murni atau ada gerakan terencana dari pihak tak bertanggung jawab," ucapnya.

Polisi dan NU, kata dia, mempunyai visi dan tujuan sama yakni menciptakan rasa aman dan tertib di tengah masyarakat dalam mewujudkan NKRI berdasarkan Pancasila.

Pengasuh Pesantren Zainul Hasan Genggong Probolinggo tersebut menyampaikan, sebagai umat beragama di tengah banyaknya informasi dan opini, diharapkan kembali pada tuntunan agama.

Pewarta: Fiqih Arfani
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2018