Teheran (ANTARA News) - Presiden Hassan Rouhani pada Rabu (28/2) mengatakan Iran siap mendiskusikan isu keamanan regional dengan negara tetangganya di Teluk Persia sepanjang kekuasaan asing tidak ikut campur dalam semua perundingan potensial.

"Kita tidak membutuhkan orang asing untuk menjamin keamanan di kawasan kita," kata Rouhani dalam sebuah pidato yang disiarkan di televisi pemerintah.

"Untuk urusan pengaturan keamanan regional, kami siap berunding dengan negara tetangga dan teman-teman kami, tanpa kehadiran pihak asing," katanya sebagaimana dikutip kantor berita AFP.

"Kami, selalu dan akan selalu menjadi tetangga yang baik," ujar Rouhani, menyapa negara-negara Teluk Persia termasuk rival regional Iran, Arab Saudi.

Rouhani berbicara di kota pelabuhan Bandar Abbas yang menghadap ke Teluk – titik nyala ketegangan antara Iran dan Arab Saudi.

Pernyataan Rouhani itu datang sehari setelah Amerika Serikat dan tiga sekutu Eropanya mengecam Iran setelah Perserikatan Bangsa-Bangsa mendapati Teheran melanggar embargo senjata di Yaman dengan kegagalan memblokir pasokan rudal dan drone ke pemberontak Houthi.

Kedua negara yang hubungan diplomatiknya memburuk pada Januari 2016 itu berada di pihak yang berlawanan dalam perang Suriah dan Yaman.
Iran yang mayoritas penduduknya pengikut Syiah merupakan pendukung regional utama pemerintahan Presiden Suriah Bashar al Assad dalam melawan pemberontak Sunni yang didukung oleh Arab Saudi.

Di Yaman, koalisi pimpinan Arab Saudi sejak 2015 membombardir pemberontak Syiah Houthi yang didukung Iran yang melawan pemerintahan yang diakui internasional. (mu)

Pewarta: -
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018