Bandung (ANTARA News) - Kepolisian Resor Garut segera memeriksa pengelola wisata air terjun Curug Teko di Kecamatan Cisurupan, Kabupaten Garut, Jawa Barat, terkait dugaan kelalaian hingga menyebabkan empat wisatawan tewas terseret arus sungai.

"Kita akan tindak lanjuti, kita akan dalami," kata Kepala Kepolisan Resor Garut AKBP Budi Satria Wiguna kepada wartawan di Garut, Senin.

Ia menuturkan, anggota kepolisian sudah diterjunkan untuk membantu evakuasi korban termasuk memintai keterangan saksi, pengelola wisata dan warga sekitar untuk kepentingan penyelidikan.

Hasil olah tempat kejadian perkara, kata Budi, kawasan wisata tersebut tidak memperhatikan aspek keamanan dan kenyamanan bagi pengunjungnya.

"Informasi terakhir pengelola itu malah mengizinkan (wisata turun ke sungai) sementara situasi tersebut tidak representatif untuk wisatawan," katanya.

Ia menyampaikan, saat kejadian daerah wisata itu sedang diguyur hujan di hulu sungai kawasan Gunung Papandayan yang menyebabkan debit air naik.

Kondisi aliran sungai yang deras itu, kata Budi, pihak pengelola memaksa pengunjung untuk turun ke sungai dengan menggunakan akses berpegangan pada tali.

"Tidak ada akses menuju lokasi Curug Teko, diduga pihak pengelola tetap memaksa mereka turun," katanya.

Ia menambahkan, kawasan wisata air terjun itu belum terdaftar di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Garut sebagai destinasi wisata Garut.

Wisata air terjun yang berada di kawasan lahan Perhutani itu, kata dia, pengelolaannya oleh masyarakat sekitar.

"Pengelolanya mungkin masih masyarakat sekitar, makanya kami akan selidiki, karena menyangkut ada yang meninggal dunia ini," katanya.

Pewarta: Feri Purnama
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2018