Jakarta (ANTARA News) - Buku "Generasi 90an" dan "Generasi 90an: Anak Kemaren Sore" kini memiliki wajah baru dalam rangka menyambut perayaan ulang tahun keenam buku karya Marchella FP itu. 

Selain bentuknya jadi lebih kecil dalam format hard cover, logo Generasi 90an juga berubah dengan konsep mesin waktu dan pesawat kertas sebagai pengantar pesan antar-era. 

"Jadi enggak cuma ngomongin masa lalu, tapi masa lalu jadi inspirasi untuk masa depan," ujar Marchella dalam peluncuran dua buku Generasi 90an yang jadi rangkaian acara Tamasya Mesin Waktu, Jakarta Aquarium, Neo Soho, Rabu. 

Tidak hanya tampilannya yang berubah, dua buku edisi baru ini juga menyuguhkan sisipan tambahan yang tidak ditemui di versi sebelumnya. 

"Ada tambahan isi, stiker juga komik 'Anak Kemaren Sore'," kata Marchella. 

Buku pertama "Generasi 90an" hadir membahas tren di era 90an. Awalnya dibuat untuk skripsi, Marchella menghabiskan waktu setahun untuk riset soal budaya 90an melalui wawancara, kuesioner sampai media sosial. Buku ini laris manis di pasaran dan terjual lebih dari 30.000 kopi. 

Alasan 90-an dianggap sebagai masa istimewa, kata Marchella, karena masyarakat kala itu menjalani transisi dunia analog ke digital. 

Anak-anak 90an masih aktif menikmati permainan tradisional di luar rumah, tetapi juga mencicipi serunya main game konsol seperti Nintendo atau Sega.
 
Marchella FP di peluncuran format baru buku Generasi 90an dan Generasi 90an: Anak Kemaren Sore di Jakarta Aquarium, Neo Soho, Jakarta, Rabu (21/3/2018) (ANTARA News/ Nanien Yuniar)


Buku kedua "Generasi 90an: Anak Kemaren Sore" menyediakan hal-hal yang terlewatkan di buku pertama, misalnya artis ternama seperti Nike Ardilla sampai telenovela di televisi yang booming kala itu. 

Marchella pun membahas permainan tradisional di daerah luar ibu kota karena buku pertama dirasa "terlalu Jakarta". 

Buku Generasi 90an berisi kenangan nostalgia yang mengingatkan pembaca bahwa ada kalanya kebahagiaan itu sederhana, rasa senang saat gundu atau bermain karet saat istirahat sekolah. 

"Saya ingin membawa spirit kebahagiaan zaman 90an," ujar dia. 

Ia mengatakan Generasi 90an yang didirikannya ingin jadi platform kreatif bagi generasi 90an. 

Selain hadir dalam bentuk buku, dirinya juga sudah menyelenggarakan acara seperti Festival Mesin Waktu serta Tamasya Mesin Waktu yang berlangsung hingga 25 Maret mendatang. 

Baca juga: "Anak Kemaren Sore", buku kedua Generasi 1990an

Baca juga: Generasi 90an akan hidupkan kembali Si Komo

Baca juga: Si Komo kembali bersama Generasi 90an

Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2018