Jakarta (ANTARA News) - Sebanyak 60 pelaku industri dalam negeri berkomitmen untuk bekerjasama menjadi pemasok komponen kendaraan pedesaan atau Alat Mekanis Multiguna Pedesaan (AMMDes).

Demikian disampaikan Dirjen Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kementerian Perindustrian Harjanto.

“Saat ini, industri kita telah mampu memproduksi hingga 183 jenis komponen atau setara 68 persen dari nilai total pengembangan AMMDes. Kedepannya, kemampuan ini akan terus didorong agar TKDN-nya semakin meningkat,” kata Harjanto melalui keterangannya di Jakarta, Selasa.

Menurutnya, hal tersebut dilakukan Kemenperin untuk mengoptimalkan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) AMMDes melalui konsolidasi dengan para pelaku industri nasional. 

Oleh karenanya, guna mendukung percepatan pengembangan AMMDes, dibutuhkan langkah sinergi  dan dukungan kebijakan antar-instansi pemerintah. 

“Dari sisi kebijakan industri, saat ini Kemenperin sedang menyiapkan regulasi berupa rancangan Peraturan Presiden, rancangan Peraturan Menteri Perindustrian dan standar terkait pengembangan AMMDes,” jelas Harjanto.

Di samping itu, dukungan teknis dibutuhkan dari Kementerian Perhubungan terkait laik jalan, dukungan Kepolisian terkait registrasi kendaraan, dan dukungan dari BSN terkait standardisasi. 

Lebih lanjut, dari sisi fasilitas, dibutuhkan dukungan dari Kementerian Keuangan terkait insentif dan fasilitas perpajakan, serta dukungan Kementerian Dalam Negeri terkait pajak kendaraan bermotor dan bea balik nama di daerah.

“Dengan fungsinya yang multiguna, AMMDes sangat cocok dijadikan sebagai sarana pendukung untuk mewujudkan program pengembangan pedesaan dan pertanian oleh Kemendes, Kementerian KUKM, Kemendikbud, Kementerian LHK, Kementerian Pertanian, dan KKP,” sebutnya.

Kemenperin berharap agar sinergi dan kerja sama antara pemangku kepentingan tersebut dapat terwujud dan menghasilkan kebijakan dan regulasi yang mendukung pengembangan AMMDes.

Sehingga, lanjut Harjanto, program ini berhasil meningkatkan aksesibilitas daerah-daerah yang selama ini pembangunannya tertinggal sehingga mampu mengurangi ketimpangan ekonomi antara desa dan kota.

Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2018