Jakarta (ANTARA News) - Media sosial berperan penting untuk mempopulerkan sesuatu, termasuk karya penulis Indonesia yang bisa beredar lebih luas berkat unggahan-unggahan warganet.

Salah satunya adalah sastrawan Joko Pinurbo yang akrab disapa Jokpin. Puisi-puisinya beredar secara terpisah di media sosial sampai akhirnya diterbitkan menjadi buku.

"Saya sangat dibantu dan diuntungkan media sosial," ujar Joko di konferensi pers Gramedia Writers and Readers Forum di Perpustakaan Nasional, Jumat. 

Media sosial juga menjadi medium untuk mengetahui bagaimana pembaca mengapresiasi karyanya. Dari situ, dia bisa mengetahui bahwa puisi-puisinya yang jenaka ternyata disukai anak-anak muda.

Baca juga: Joko Pinurbo ajak anak muda baca sastra lama

Lewat media sosial pula Joko mengenal selera anak muda sehingga dia bisa membuat karya-karya yang disukai pembaca karena mengikuti perkembangan zaman. Dia juga bisa memilih mana diksi-diksi yang menarik untuk pembaca masa kini.

"Saya harus menyelami kejiwaan anak muda sekarang untuk mengembangkan pengungkapan yang bisa nyambung tanpa mengorbankan isi," ujar sastrawan peraih anugerah dari Khatulistiwa Literary Awards itu.

Jokpin yang dikenal dengan puisi-puisi "nakal" punya alasan kenapa karyanya kerap berisi kata-kata jenaka.

"Anak zaman sekarang hidupnya berat, jadi saya kasih 'obat penghibur' tapi tetap ada isinya untuk direnungkan," seloroh dia.

Baca juga: Cetakan baru buku Joko Pinurbo dilengkapi musikalisasi Oppie

Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2018