Dubai, UEA (ANTARA News) - Gerakan Houthi Yaman pada Rabu menyatakan menyerang sarana milik raksasa minyak Aramco di Arab Saudi selatan dengan pesawat nirawak, meskipun perusahaan itu mengatakan pabriknya bekerja "normal dan aman".

Saluran televisi Houthi, Al-Masirah, tidak mengatakan mengenai kapan serangan itu terjadi atau memberikan rincian tentang kerusakan.

"Angkatan udara mengumumkan serangan udara dengan pesawat Qasef-1 di Aramco di Jizan (provinsi)," kata saluran televisi itu di Twitter-nya, merujuk pada pesawat nirawak, yang diungkap Houthi pada tahun lalu.

Aramco mengelola kilang dengan hasil 400.000 barel per hari di Jizan, bagian dari kota ekonomi baru di Laut Merah.

Al-Masirah mengatakan Houthi juga melancarkan serangan dengan model pesawat nirawak sama di bandar udara Abha di provinsi tetangga, Asir.

Arab Saudi dan sekutunya, yang sebagian besar berasal dari negara Teluk Arab, terlibat dalam perang saudara Yaman pada 2015 untuk mengusir Houthi, setelah gerakan itu mendorong pemerintah yang diakui secara internasional pada pengasingan Saudi.

Persekutuan tersebut melancarkan ribuan serangan udara, yang menghantam sekolah, pasar dan rumah sakit, menewaskan ratusan orang - meskipun dikatakan tidak menyasar warga.

Gerakan Houthi telah meningkatkan serangan misil balistik pada kerajaan, dalam apa yang dikatakannya sebagai pembalasan atas serangan udara.

Mereka sering mendaku serangan, termasuk pada fasilitas Aramco, yang oleh Arab Saudi dan sekutu utamanya Uni Emirat Arab telah mengatakan tidak terjadi atau tidak dicegah.

Kelompok tersebut meresmikan apa yang dikatakannya adalah serangkaian pesawat nirawak, termasuk Qasef-1, pada sebuah upacara tahun lalu.

Pemantauan senjata Persenjataan Konflik (CAR) mengatakan memiliki bukti yang menunjukkan Qasef-1 dan perlengkapan Houthi lainnya dibuat di Iran dan bukan dari desain dan konstruksi pribumi, "berbeda dengan pernyataan Houthi."

Persekutuan tersebut menuduh pasukan Houthi dipersenjatai dan didukung Iran, mendakwa kelompok itu, tapi Teheran menyangkalnya.

Pewarta: Ade P Marboen
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2018