Jayapura (ANTARA News) - Calon wakil bupati Mamberamo Tengah, Papua, yang gagal dalam seleksi, Onny Pagawak, membantah telah terlibat dalam pembakaran kantor Komisi Pemilihan Umum dan Panwaslu daerah itu beberapa waktu lalu.

Pernyataan itu disampaikan cawabup pasangan pendamping cabup Itaman Tago tersebut pada Kamis di Jayapura untuk mengklarifikasi mengenai kabar yang menyebut pembakaran kantor lembaga penyelenggara pilkada itu melibatkan kandidat yang gagal maju ke pilkada mendatang.

"Ketika insiden pembakaran tersebut terjadi, posisi saya masih di Jakarta mendampingi kuasa hukum untuk jawaban kasasi dari MA. Saya sendiri merasa kaget ketika pihak Polres Mamteng (Mamberamo Tengah) dan Dandim 1702 Jayawijaya meminta konfirmasi terkait hal ini," katanya.

Menurut Onny, dirinya berani bersumpah tidak terlibat dan tidak tahu menahu atas kejadian ini, meskipun demikian pihak Polres Mamteng meminta masyarakat tetap tenang.

"Apalagi dari kabar yang beredar, masyarakat membakar Graha Pemilu karena tidak terima dengan kabar ijazah palsu dari kandidat incumbent yang tidak digubris," ujarnya.

Sementara itu, Ketua KPU Mamteng Steven Prayogwa di tempat terpisah mengatakan bahwa menyangkut ijazah calon wakil bupati Yonas Kenelak, pihaknya sudah mengecek sekolahnya di Surabaya dan benar bahwa yang bersangkutan terdaftar sebagai siswa.

"Sehingga masyarakat yang tidak puas dan masih meragukan ijazah Yonas Kenelak silakan melakukan pengecekan langsung ke tempat kuliah yang bersangkutan karena pihak Gakumdu dan Panwas Mamteng telah berada di Kota Malang untuk mengecek informasi tersebut," katanya.

Pilkada di Kabupaten Mamteng semula diikuti oleh dua pasangan calon bupati/wakil bupati, yakni petahana Ricky Ham Pagawak-Yonas Kenelak dan kandidat independen Itaman Tago-Onny Pagawak. Namun, pasangan Itaman Tago-Onny Pagawak dinyatakan tidak lolos verifikasi baik oleh KPU maupun Panwaslu Mamteng.

Pewarta: Hendrina Dian Kandipi
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2018