Seoul (ANTARA News) - Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un mengatakan kepada Presiden Korea Selatan Moon Jae-in pada Jumat (27/4) bahwa dia mau mengunjungi Seoul "kapan pun jika Anda mengundang saya", kata juru bicara Moon.

Kim menyampaikan pernyataan tersebut saat keduanya berbincang menjelang pertemuan tingkat tinggi mereka di Zona Demiliterisasi yang memisahkan kedua Korea menurut juru bicara itu.

Menurut pejabat tersebut, Moon mengatakan kepada tamunya bahwa dia bisa "menunjukkan pemandangan yang jauh lebih baik dari ini jika Anda datang ke Blue House" dan Kim membalas dengan mengatakan: "Benarkah? Saya akan mengunjungi Blue House kapan pun jika Anda mengundang saya."

Sebelumnya, di Garis Demarkasi Militer yang menandai perbatasan, Moon bertanya kepadanya: "Sementara Anda berkunjung ke Selatan, kapan saya bisa pergi ke sana?"

Setelah melangkahi garis batas dan menjadi pemimpin pertama Korea Utara yang menginjakkan kaki di Selatan sejak akhir Perang Korea tahun 1953, Kim menjawab: "Mengapa Anda tidak menyeberang sekarang saja?" - mendorong Moon masuk ke wilayah Korea Utara tanpa rencana sebelumnya.

Kemudian, Kim mengatakan: "Perbatasannya tidak begitu tinggi. Apakah batasnya akan hilang jika banyak orang terus berjalan melewatinya?"

Moon mengungkapkan harapan agar setelah pertemuan tingkat tinggi mereka di Panmunjeom, "pertemuan-pertemuan kita akan berlanjut di Pyongyang, Seoul, Pulau Jeju dan pegunungan Paektu" – pulau dan pegunungan di ujung selatan dan utara semenanjung Korea.

Tahun lalu Korea Utara melancarkan serangkaian uji peluncuran rudal dan enam uji nuklir namun Kim berjanji kepada Moon selanjutnya tidak akan ada lagi.

"Saya dengar tidur dini hari Anda berkali-kali terganggu karena Anda harus menghadiri pertemuan-pertemuan Dewan Keamanan Nasional gara-gara kami," kata Kim.

"Saya akan memastikan tidur pagi anda tidak terganggu," ia menambahkan, mengulang kembali janji yang dia sampaikan ketika utusan Moon mengunjungi Pyongyang awal tahun ini menurut siaran kantor berita AFP.

Baca juga: Pemimpin dua Korea awali babak sejarah baru di Panmunjeom
 

Pewarta: Ida Nurcahyani
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018