New York/Washington (ANTARA News) - Presiden Amerika Serikat Donald Trump, Selasa waktu setempat, mencerca bocornya 40-an pertanyaan yang diajukan Pengacara Khusus Robert Mueller kepadanya sebagai bagian dari penyelidikan dugaan intervensi Rusia dalam Pemilu 2016 dan dugaan kolusi Rusia dengan tim sukses Trump.

New York Times belum lama ini mendapatkan daftar panjang pertanyaan Mueller dan timnya di tengah kesiapan dia untuk menanyai Presiden Trump dalam kaitan intervensi Rusia itu.

"Memalukan sekali pertanyaan menyangkut Pencemaran Rusia bocor ke media. Tak ada pertanyaan soal kolusi," tulis Trump dalam Twitter. "Kelihatannya sulit sekali menghalang-halangi peradilan untuk kejahatan yang tidak pernah terjadi!"

Para penyidik Mueller membacakan pertanyaan-pertanyaan kepada tim penasihat hukum Trump yang mengurutkannya ke dalam sebuah daftar, lapor New York Times seperti dikutip Reuters.  The Times mengakui mendapatkan dokumen itu dari orang di luar tim hukum Trump.

Menurut Wall Street Journal, tim penasihat hukum Trump bertemu Mueller pekan lalu untuk membahas kemungkinan mewawancarai Trump.

Daftar itu sendiri memuat paling sedikit empat puluhan pertanyaan termasuk kaitan Trump dengan Rusia dan apakah presiden berusaha menghalanghalangi penyelidikan hukum.

Profesor hukum Andrew Wright yang pernah menjadi penasihat Presiden Barack Obama, mengungkapkan sulit mengetahui siapa yang membocorkan daftar pertanyaan kepada Trump itu, dan mengapa dibocorkan.

"Bagi saya sulit membayangkan pembocoran itu berasal dari tim Mueller. Dan ceroboh jika berasal dari orang yang ingin menolong presiden," kata Wright.

Rusia telah membantah mengintervensi Pilpres AS, sedangkan Trump juga membantah telah berkolusi dengan Rusia.

Baca juga: Mantan bos FBI buka-bukaan, Trump tak pantas jadi presiden

 

Pewarta: ANTARA
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2018