Narathiwat (ANTARA News) - Tiga warga Muslim ditembak mati dan tujuh aparat keamanan cedera dalam satu serangan oleh gerilyawan separatis di Thailand selatan, kata polisi, kemarin. Aksi kekerasan terbaru itu terjadi saat panglima militer Jenderal Sonthi Bonnyaratglin mengunjungi wilayah yang kacau itu untuk bertemu dengan mereka yang terkena dampak pemberontakan separatis sekarang, yang menewaskan paling tidak 2.4000 orang sejak Januari 2004. Tiga ledakan di pinggir jalan di provinsi Narathiwat Rabu petang menghantam satu truk yang membawa tentara dan petugas keaamanan sukarela, kata polisi di Narathiwat. Gerilyawan kemudian menyerang lokasi itu dan dua tentara dan lima relawan pertahanan cedera dalamn baku tembak 20 menit, kata mereka. Dalam aksi kekerasan lainnya, Rabu tiga warga Muslim berusia antara 23 dan 30 tahun tewas dalam penembakan-penembakan terpisah di tiga provinsi yang paling buruk dilanda aksi kekerasan yaitu Narathiwat, Yala dan Pattani. Sonthi tiba di Pattani Kamis pagi dan akan bertemu dengan para pejabat lokal untuk membicarakan operasi militer yang sedang dilakukan terhadap gerilyawan. Paling sedikit 200 orang ditangkap di wilayah berpenduduk mayoritas Muslim itu sejak akhir Juni. Banyak dari gerilyawan ditahan berdasarkan kekuasaan darurat yang sekarang diberlakukan di wilayah paling selatan itu, yang menurut kelompok-kelompok hak asasi manusia bisa menimbulkan suasana kebebasan dari hukuman di wilayah itu. Kekuasaan darurat memberikan pasukan keamanan kekebalan luas dari hukuman, karena memberikan mereka kekuasaan luas melakukan pencarian dan penangkapan. Kekuasaan itu juga mengizinkan penahanan para tersangka sampai 30 hari tanpa diadili, demikian AFP.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007