AsiaNet 73668

BEIJING, 23 Mei 2018 (Antara/Xinhua-AsiaNet) --

China Economic Information Service (CEIS), anak perusahaan Xinhua News Agency merilis laporan mengenai perkembangan industri pisang dalam negeri bersama dengan Pemerintah Rakyat Kabupaten Chengmai, Provinsi Hainan pada 15 Mei.

Laporan ini memprediksi bahwa pada 2018, jumlah daerah penanaman dan hasil produksi pisang Tiongkok akan merosot dari tahun ke tahun.

Menurut laporan tersebut, meskipun Tiongkok banyak menghasilkan pisang, negara itu tidak menguasai perdagangan pisang. Daya saing internasional industri pisang Tiongkok relatif lemah dan ada peluang perbaikan. Pada 2016, pangsa pasar internasional (MS), indeks daya saing dagang (TC) dan keunggulan komparatif pisang Tiongkok masing-masing menduduki peringkat ke-43, 73, dan 77 di dunia.

Laporan ini menjelaskan bahwa industrialisasi pemrosesan mendalam industri pisang dalam negeri relatif rendah dan belum mencapai terobosan dalam teknologi penting produksi industri pisang. Dibandingkan dengan berbagai produk pisang luar negeri, seperti tepung pisang dan saus pisang, perusahaan pengolah pisang Tiongkok relatif belum berpengalaman, dengan sedikit produk.

Pada 2018, pasokan pasar pisang nasional akan dikurangi, dengan harga pasar diperkirakan lebih tinggi ketimbang tiga tahun sebelumnya. Area penanaman pisang khusus akan ditingkatkan secara bertahap. Kesadaran merek dalam industri pisang harus diperkuat, kata Ke Youpeng, kepala Lembaga Riset Pertanian Tropis dan Ekonomi Pedesaan Hainan.

Hainan adalah salah satu dari kelima daerah penanam pisang utama Tiongkok. Laporan tersebut menunjukkan bahwa pada 2016, area penanaman pisang di Provinsi Hainan sekira 35.300 hektar dan provinsi tersebut memproduksi sekira 1,26 juta ton metrik pisang, dengan nilai hasil mencapai 3,896 miliar yuan. Pada 2017, rasio biaya-laba penanam pisang di Hainan berjumlah 13,2 persen, turun 46,2 persen dari tahun ke tahun.

Sumber: China Economic Information Service (CEIS)

Tautan Lampiran Gambar:
http://asianetnews.net/view-attachment?attach-id=312871

Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2018