Jakarta (ANTARA News) - Ketua DPR RI Bambang Seosatyo mengkhawatirkan depresiasi kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) akan berimbas ke banyak hal termasuk pada biaya penyelenggaraan ibadah haji (BPIH).

"Saat ini 1 USD sudah mencapai Rp14.276. Angka ini jauh di atas asumsi kurs rupiah dalam APBN 2018 Rp13.400. Bank Indonesia dan Kementerian Keuangan agar segera mengantisipasi hal ini," kata Bambang Soesatyo, di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jumat.

Menurut Bambang Soesatyo yang akrab disapa Bamsoet, Bank Indonesia dan Kementerian Keuangan agar segera menyiapkan langkah-langkah antisipatif sehingga pergerakan kurs rupiah bisa kembali pada kondisi normal.

Bamsoet juga mengingatkan, agar Bank Indonesia dan Kementerian Keuangan dapat mencermati berbagai aspek yang mempengaruhi, karena stabilitas nilai tukar menjadi sangat penting, terutama akan mempengaruhi peningkatan harga kebutuhan bahan pokok selama bulan Ramadan.

Politisi Partai Golkar itu juga meminta Kementerian Keuangan mengkaji efek pelemahan kurs rupiah terhadap penyelenggaraan Asian Games 2018, karena Indonesia menjadi tuan rumah turnamen olah raga se-Asia tersebut, tentunya akan memperoleh pemasukan.

"Total seluruh devisa yang akan diterima dapat mencapai USD 230 juta atau setara dengan Rp3 triliun," sebut dia.

Bamsoet juga menyoroti pelemahan kursi rupiah ini dampaknya terhadap BPIH, karena biaya haji dipatok dalam USD.

Kementerian Agama, kata dia, agar memonitor pelaksanaan kenaikan pembayaran biaya haji dan umrah sebesar Rp550 miliar sehingga memiliki akuntabilitas dan transparansi biaya haji.

Pewarta: Riza Harahap
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018