Waisai (ANTARA News) - Nelayan Kabupaten Raja Ampat, Provinsi Papua Barat diminta tidak menggunakan bahan peledak ketika menangkap ikan di laut agar  tidak merusak terumbu karang yang merupakan tujuan wisata terindah.

"Nelayan harus membantu pemerintah daerah untuk melestarikan keindahan alam bawah laut Raja Ampat dengan tidak menggunakan peralatan penangkapan yang merusak seperti bahan peledak," kata Bupati Bupati Raja Ampat Abdul Faris Umlati di Waisai, Senin.

Untuk mendukung pariwisata berkelanjutan di Kabupaten Raja Ampat pemerintah bekerjasama dengan lembaga-lembaga konservasi baik dalam maupun luar negeri guna melakukan pendampingan bagi masyarakat dengan tujuan melestarikan alam bawah laut.

"Kami terus berupaya dengan berbagai program untuk mendorong masyarakat agar memanfaatkan sumber daya perairan dengan baik dan melestarikan untuk kehidupan generasi di masa yang akan datang," ujarnya.

Baca juga: Pariwisata Raja Ampat bakal terdampak kerusakan karang

Ia mengatakan, pemerintah terus berupaya meningkatkan kesejahteraan nelayan dengan program-program pemberdayaan serta menyediakan kebutuhan nelayan untuk meningkatkan hasil tangkapan demi peningkatan ekonomi.

Guna memenuhi kebutuhan nelayan pemerintah daerah telah membangun pabrik es dan gudang beku di Waisai ibukota kabupaten Raja Ampat.

Baca juga: Pemkab Raja Ampat bangun pabrik es

Menurut dia, pabrik es dan gudang beku tersebut merupakan program kerjasama Dinas Kelautan dan Perikanan PT Rae Mina Utama badan usaha milik daerah (BUMD) dan investor PT. Red Ocean dalam mendukung program pemerintah daerah meningkatkan kesejahteraan nelayan.

Perairan Raja Ampat memiliki Sumber Daya Alam bawah laut yang melimpah yaitu ribuan jenis ikan sehingga kehadiran pabrik es dan gudang beku sangat diperlukan untuk meningkatkan hasil tangkapan nelayan.

"Nelayan di Kabupaten Raja Ampat tidak lagi kesulitan mencari es batu serta mengawetkan ikan hasil tangkapan karena telah hadir pabrik es dan gudang beku yang siap memberikan pelayanan bagi nelayan," tambah Bupati.

Baca juga: Nelayan Raja Ampat dapat bantuan 35 perahu

Pewarta: Ernes Broning Kakisina
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2018