Jakarta (ANTARA News) - Presiden Suriah Bashar al-Assad memperingatkan pasukan Kurdi dukungan Amerika Serikat bahwa dia tidak akan ragu menggunakan kekuatan untuk merebut kembali sepertiga wilayah negara itu yang dikuasai Kurdi.

"Satu-satunya masalah yang tertinggal di Suriah adalah SDF," kata Assad kepada Russia Today dalam sebuah wawancara Kamis lalu, menunjuk kelompok pejuang Pasukan Demokratik Suriah pimpinan Kurdi yang juga bertarung menghadapi ISIS.

"Kami akan menyelesaikan hal ini dengan dua opsi," sambung Assad seperti dikutip AFP.

"Pertama; kami kini membuka pintu negosiasi. Karena kebanyakan dari mereka adalah penduduk Suriah yang seharusnya mereka mencintai negaranya, mereka ini tidak suka menjadi boneka kekuatan asing," kata Assad.

"Kami menawarkan satu opsi lain, hidup bersama sebagai sesama Suriah. Jika tidak, kami akan mengambil pilihan, membebaskan wilayah-wilayah itu dengan kekuatan," kata dia.

"Itu tanah kami, adalah hak kami dan kewajiban kami untuk membebaskannya, dan Amerika harus pergi," kata Assad.

Baik SDF maupun pasukan pemerintah Suriah dukungan Rusia terlibat dalam perang melawan ISIS di Suriah Timur. Mereka menciptakan situasi yang sangat bergejolak di mana mekanisme dekonflisasi diuji beberapa kali.

Baca juga: Bab akhir perang di Damaskus ditutup dengan kekalahan ISIS
 

Pewarta: ANTARA
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2018