Purwakarta (ANTARA News) - Calon Wakil Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menggagas program satu desa satu hafidz Al-Quran di berbagai daerah di Provinsi Jawa Barat.

"Program seperti ini perlu diterapkan untuk menciptakan Generasi Qur`ani di provinsi berjumlah penduduk terbesar di Indonesia," katanya, dalam siaran pers yang diterima di Kabupaten Purwakarta, Sabtu.

Ia mengatakan, program satu desa satu hafidz Al-Quran tersebut berlaku khusus bagi mereka yang masih anak-anak dan remaja. Usia itu dipilih karena saat usia tersebut cukup mudah menerima hafalan Al-Quran.

"Mewujudkan satu desa satu hafidz bukan hal yang tidak mungkin. Kuncinya, ada pembinaan dan motivasi sejak dini untuk anak-anak. Mereka diarahkan untuk menghafal Al-Quran sejak dini," kata dia.

Seorang hafidz cilik nantinya akan dibiayai pendidikannya sampai perguruan tinggi.

"Syaratnya, kalau sudah menjadi hafidz dan lulus perguruan tinggi, dia harus kembali ke desa dan mengajar Al-Quran," kata Dedi.

Dalam menjalankan program tersebut, para ustadz yang berada di desa-desa akan dilibatkan. Sebab khazanah pengetahuan Islam bukan hanya terdapat pada "Ulumul Qur`an (Ilmu tentang Al-Quran).

Tetapi, penguasaan kitab kuning yang dimiliki para ustadz di desa-desa sangat dibutuhkan masyarakat Jawa Barat.

Nantinya, para hafidz dan ustadz di desa-desa itu akan mendapatkan insentif dari Pemprov Jabar. Insentif tersebut sebagai bentuk apresiasi pemerintah atas kiprah pemberdayaan umat yang mereka lakukan.

Pewarta: M.Ali Khumaini
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2018