Jakarta (ANTARA News) - Ketua Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Yuliandre Darwis mengatakan media penyiaran, terutama untuk program Ramadhan, harus dapat menghibur dan mendidik masyarakat bukan malah memprovokasi.

"Tayangan Ramadhan jelas harus mengedepankan nilai-nilai keagamaan. Tayangan-tayangan di luar Ramadhan juga perlu diperkuat dengan unsur-unsur keagamaan," kata Andre dalam sambutannya saat Anugerah Syiar Ramadhan 2018 di Auditorium Perpustakaan Nasional, Jakarta, Kamis.

Andre mengatakan tayangan di media penyiaran tidak boleh menyesatkan. Karena itu, KPI mengimbau agar lembaga penyiaran memperbanyak siaran-siaran yang dapat memperkuat akidah masyarakat.

KPI bekerja sama dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Kementerian Pemuda dan Olahraga menggelar Anugerah Syiar Ramadhan 2018 sebagai bentuk pujian kepada lembaga penyiaran yang menayangkan program-program berkualitas yang sejalan dengan semangat keagamaan selama Ramadhan 2018.

"Tayangan Ramadhan jelas harus mengedepankan nilai-nilai keagamaan. Lembaga penyiaran harus dapat menjadi teladan bagi masyarakat," tuturnya.

Anugerah Syiar Ramadhan merupakan agenda tahunan dari KPI dan MUI. Yang membedakan penyelenggaraan 2018 dengan tahun-tahun sebelumnya adalah keterlibatan Kementeria Pemuda dan Olahraga yang yang akan memberikan pujian pada tayangan Ramadhan yang memberikan inspirasi bagi pemuda.

Anugerah Syiar Ramadhan 2018 akan memberikan penghargaan kepada sejumlah kategori, yaitu ceramah, wisata budaya, pencarian bakat, talkshow, kultum, sinetron/film, reality show, penyanyi muda, dai muda, host muda, dan aktor muda inspiratif.

Pewarta: Dewanto Samodro
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2018