Jakarta (ANTARA News) - Direktur Bina Haji Khoirizi H Dasir meminta para jamaah haji tidak saling bertukar gelang identitas sebelum sampai kembali ke Indonesia karena itu sangat riskan jika terjadi sesuatu akan menyulitkan identifikasi.

"Jangan bertukar. Ada kasus belum pulang sudah tukar-menukar gelang haji. Kalau ada kejadian bisa menyulitkan identifikasi," kata Khoirizi di acara Pembekalan Petugas Media Center Haji 1439 Hijriyah di Jakarta, Senin.

Dia mengatakan, gelang identitas jamaah haji dipakai oleh jamaah. Pada gelang itu tertera identitas akurat jamaah seperti info biometri.

Tukar menukar gelang, kata dia, banyak terjadi di antara jamaah haji jelang kepulangan mereka dari Tanah Suci ke Tanah Air sebagai suvenir atau kenang-kenangan.

Dia mengkhawatirkan jika kebiasaan tersebut terus dilakukan akan merugikan jamaah haji. Misalnya, di sisa waktu tinggal di Saudi terjadi kecelakaan sehingga jamaah meninggal maka akan sulit dilakukan identifikasi.

Baca juga: Gelang jamaah calon haji dikerjakan industri kecil

Terkait gelang jamaah haji, Kementerian Agama menyiapkan gelang tahun ini dilengkapi kode QR yang memuat data rinci identitas, daerah asal, termasuk nomor hotel yang ditempati selama di Arab Saudi.

Gelang jamaah haji terbuat dari baja putih yang bisa disebut monel atau stainless steel. Asesoris jamaah haji itu didesain tahan api.

Jumlah gelang haji yang diproduksi sesuai dengan kuota jamaah ditambah petugas. Rinciannya 204.000 jamaah dan 2.525 petugas kloter.

Baca juga: Menag terbuka terima kritik soal pelayanan haji

Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2018