Yehud, Israel (ANTARA News) - Sebuah organisasi Israel pada Selasa (10/7) mengumumkan rencana meluncurkan pesawat luar angkasa pertama Israel ke bulan pada Desember.

Pesawat luar angkasa tanpa awak dengan berat sekitar 585 kilogram saat diluncurkan itu akan mendarat di bulan pada 13 Februari 2019 jika semuanya berjalan sesuai rencana, kata organisasi nirlaba SpaceIL kepada wartawan.

Pesawat tersebut akan diluncurkan dengan roket dari perusahaan Space X milik pengusaha Amerika Elon Musk dan misinya akan mencakup penelitian tentang medan magnet bulan.

Namun, tugas pertamanya yaitu memasang bendera Israel di bulan, kata SpaceIL sebagaimana dikutip AFP.

Proyek itu dimulai sebagai bagian dari Google Lunar XPrize, yang menawarkan hadiah senilai 30 juta dolar AS (sekitar Rp429 miliar) guna mendorong para ilmuwan dan pengusaha menggagas misi ke bulan dengan biaya relatif murah.

Tim Israel yang kemudian dikenal sebagai SpaceIL memutuskan untuk bergabung dalam kompetisi itu dan akhirnya bermitra dengan perusahaan milik negara Israel Aerospace Industries.

Kontes Google berakhir pada Maret tanpa ada pemenang yang mencapai bulan, tetapi tim Israel berjanji akan memajukan proyek tersebut.

Inisiatif swasta itu diperkirakan berbiaya 95 juta dolar AS, sebagian besar disokong oleh miliarder Israel Morris Kahn.

Baca juga: SpaceX tunda rencana kirim turis keliling bulan
Baca juga: China bidik pendaratan berawak di bulan pada 2036
 

Penerjemah: Ida Nurcahyani
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018