BMKG Serang keluarkan peringatan dini gelombang laut tinggi di Samudera Hindia
Kamis, 19 Juli 2018 21:59 WIB

Arsip Perahu nelayan pancing nekad menerobos gelombang tinggi saat berangkat melaut di perairan Kampung Jawa, Kecamatan Kutaraja, Banda Aceh, Selasa (11/6/2013). Cuaca buruk disertai angin kencang dan gelombang mencapai tiga meter lebih di daerah itu, mengakibatkan sebagian besar nelayan tidak melaut sejak tiga hari terakhir dan kondisi cuaca buruk itu menurut laporan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisikan Aceh akan terus berlangsung selama bulan Juni. (ANTARA FOTO /Ampelsa)
"Kami minta nelayan dan pelaku pelayaran agar waspada gelombang tinggi," kata ?Kepala BMKG Serang, Sugarin saat dihubungi di Lebak, Kamis.
Ia mengatakan peringatan dini tersebut berpotensi terjadi di Perairan Sabang, Perairan Utara dan Barat Aceh, Perairan Barat Simuele hingga Kepulauan Mentawai dan Perairan Enggano.
Saat ini, perairan Samudera Hindia selatan Jawa Barat cukup berbahaya bagi nelayan kecil juga pelayaran.
Karena itu, BMKG mengeluarkan peringatan dini guna mencegah kecelakaan laut.
"Kami menilai kecelakaan perahu KM Barokah di Perairan Cikeusik Pandeglang akibat gelombang tinggi," katanya menjelaskan.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak Kaprawi mengatakan wisatawan dilarang berenang di pesisir pantai selatan karena tinggi gelombang berpotensi mencapai 4,0 meter.
Dengan demikian, kata dia, kondisi pantai selatan sangat berbahaya jika pengunjung wisata berenang.
"Kami minta wisatawan dapat mematuhi peringatan imbauan ini karena khawatir mereka tersapu gelombang tinggi," katanya.