Jakarta (ANTARA News) - Indonesia harus semakin meningkatkan daya saingnya dalam menghadapi perdagangan dunia di masa depan, termasuk mencermati gerak langkah Vietnam agar Indonesia tidak tertinggal dari negara tetangga itu, kata Duta Besar Indonesia untuk Vietnam Ibnu Hadi.

Dalam keterangan tertulisnya yang diterima Antara di Jakarta, Senin, Dubes RI untuk Vietnam Ibnu Hadi mengatakan Vietnam kini sudah semakin maju dalam beberapa bidang perdagangan bahkan telah mengalahkan Indonesia kecuali dalam komoditas karet.

"Hal itu tentunya tidak akan terjadi apabila Indonesia mampu meningkatkan daya saing dalam menghadapi perdagangan dunia dewasa ini," kata Ibnu Hadi dalam pengamatannya mengenai nilai perdagangan luar negeri Vietnam dan perbandingan perdagangan RI dan Vietnam dalam enam bulan pertama tahun 2018.

Indikator nilai ekspor - impor Vietnam dan Indonesia ke luar negeri dalam enam bulan pertama tahun 2018: Total perdagangan ke luar negeri (Vietnam 225,01 miliar dolar AS, Indonesia 177,06 miliar dolar, persentase perbandingan Vietnam lebih tinggi 27,08 persen dibandingkan Indonesia), Nilai ekspor ke luar negeri (Vietnam 114,18 miliar dolar AS, Indonesia 88,02 miliar dolar, Persentase Perbandingan Vietnam lebih tinggi 29,72 persen dibandingkan Indonesia ), Nilai impor dari luar negeri (Vietnam 110,82 miliar dolar AS, Indonesia 89,04 miliar dolar, Persentase Perbandingan Vietnam lebih tinggi 24,46 persen dibandingkan Indonesia), dan Neraca Perdagangan (Vietnam +3,36 miliar dolar AS, Indonesia - 1,02 miliar dolar).

Vietnam merupakan negara dengan pertumbuhan ekonomi yang paling cepat di Asia Tenggara dan telah menetapkan tujuannya untuk menjadi negara maju pada tahun 2020.

Data KBRI Hanoi yang diolah dari General Statistics Office (Vietnam), data BPS dan Bank Indonesia menunjukkan perdagangan luar negeri Vietnam pada semester pertama tahun 2018 mencapai 225,01 miliar dolar AS atau naik 13,69 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2017 sebesar 197,90 miliar dolar.

Nilai ekspor Vietnam mencapai 114,18 miliar dolar atau naik 16,98 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2017 sebesar 97,60 miliar dolar, sedangkan nilai impor mencapai 110,82 miliar dolar atau naik 10,49 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2017 sebesar 100,29 miliar dolar.

Komoditas ekspor Vietnam antara lain telepon, telepon selular dan suku cadang, tekstil dan porduk tekstil, komputer, peralatan listrik dan komponen, mesin dan peralatan mesin, dan alas kaki.

Komoditas impornya: komputer, peralatan listrik dan komponen, mesin dan peralatan mesin, bahan kain, telepon, telepon selular dan suku cadang, dan besi dan baja.

Dengan demikian perdagangan Vietnam keluar negeri mengalami surplus sebesar 3,36 miliar dolar, dimana dalam periode yang sama tahun 2017 mengalami defisit 2,69 miliar dolar.

(T.M016/C/A029/A029) 

Baca juga: Dubes Ibnu Hadi dukung Kontingen ABG Indonesia
Baca juga: Dubes RI untuk Republik Sosialis Vietnam serahkan surat kepercayaan

Pewarta: Mohamad Anthoni
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2018