Kediri, Jatim (ANTARA News) - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, KH Said Aqil Sirodj, meminta kurikulum pendidikan agama Islam di sekolah dikaji ulang, pasalnya menurut dia pada bab tentang sejarah terlalu didominasi cerita peperangan.

Hal itu disampaikan Said Aqil dalam konferensi wilayah Pengurus Wilayah NU Jatim di Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri, Minggu.

"Yang diperhatikan adalah kurikulum pelajaran agama di sekolah. Saya melihat pelajaran agama di sekolah yang disampaikan sejarah perang, misalnya perang badar, perang uhud, pantesan radikal," katanya.

Lebih jauh lagi, Said Aqil menilai ayat-ayat perang kerap disalahartikan oleh banyak pihak.

Bahkan, ayat perang juga dibaca dalam sebuah resepsi pernikahan, padahal dalam momen seperti itu seharusnya bisa memilih ayat-ayat yang lebih menyejukkan.

Baca juga: Said Aqil bicara kemiskinan di depan Jokowi

Baca juga: Said Aqil: "Saya ini potongannya nggak pantes jadi orang politik"


Oleh karena itu, Said Aqil berharap agar segenap umat muslim bisa lebih memahami ayat-ayat Al-Quran dan mengamalkannya. Jika hal itu dilakukan akan muncul akhlak yang baik, sebab mereka bisa memahami ayat tersebut, yang ke depannya bisa muncul toleransi beragama.

"Toleransi ini muncul karena akhlakul karimah. Ruang toleransi itu berakhlak, kalau tidak berakhlak tidak mungkin akan toleransi," ujarnya.

Baca juga: DMI gelar survei, buktikan masjid bukan lokasi perkembangan radikalisme

Baca juga: Presiden Jokowi minta kades cegah desa dari terorisme

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko & Asmaul Chusna
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2018