Pontianak,  (ANTARA News) - Tim gabungan yang terdiri dari Manggala Agni, BPBD, TNI, Polri dan masyarakat terus berupaya memadamkan kebakaran lahan yang terjadi di Kelurahan Pangmilang Kecamatan Singkawang Selatan, Kalimantan Barat, Minggu.

  "Kami masih berupaya untuk melakukan pemadaman," kata Kepala Daerah Operasi Manggala Agni Singkawang, Yuyu Wahyudin di Singkawnag, Minggu.

Ia mengatakan, kebakaran lahan gambut awalnya terjadi di dua lokasi sejak Sabtu (11/8) yakni di Kelurahan Pangmilang semakin meluas hingga 8 hektare, sementara di Kelurahan Pajintan meluas hingga 7 hektare. 

  "Dari 8 hektare yang terbakar di Pangmilang, tim gabungan hingga kini baru berhasil memadamkan api sekitar 1,5 hektare. Sisanya masih dalam upaya pemadaman. Sementara di Kelurahan Panjintan api sudah berhasil kami padamkan," ujarnya.

 Beberapa peralatan yang digunakan untuk pemadaman kebakaran lahan di Kelurahan Pangmilang, antara lain, satu unit mobil patroli, satu unit mobil slip-on tangki, dua unit kendaraan roda dua VIAR, dua unit mesin Max3, dua unit selang pengantar, dan dua buah selang hisap, tiga buah Nozzel Max3, dan satu buah Nozzel bujur.

Dia berharap, kebakaran lahan di Kelurahan Pangmilang dapat segera diatasi. Sehingga tidak menimbulkan dampak yang pada akhirnya dapat merugikan masyarakat.

Kebakaran lahan terus terjadi di Kota Singkawang, bahkan hampir terjadi setiap harinya saat musim kemarau sekarang ini.

 Misalnya terjadi di Kelurahan Bukit Batu, Kecamatan Singkawang Tengah. "Lahan yang terbakar merupakan lahan gambut yang ditanami tumbuhan pakis, akasia dan resam," kata Yuyu.

 Menurutnya, lahan yang terbakar merupakan milik masyarakat yang belum diketahui dari mana asal sumber api tersebut.

 "Lamanya pemadaman memerlukan waktu sekitar enam jam lebih. Mengingat lahan yang terbakar juga cukup luas sekitar 6 hektare," ujarnya.

Sementara peralatan yang digunakan untuk pemadaman, antara lain, empat buah Jetsoter, satu buah kepyok dan satu buah garu pacul.

"Alhamdulillah kebakaran lahan dapat dipadamkan pada Sabtu hingga pukul 21.30 WIB," ungkapnya.

 Salah satu saksi bernama Prayitno mengatakan, titik api mulai terlihat sekitar pukul 15.00 WIB. Api, katanya, sangat cepat membesar karena angin cukup kencang.

 Menurutnya, kebakaran lahan di lokasi tersebut baru pertama kalinya terjadi.?"Sebelumnya tidak pernah. Kali ini intensitas kebakaran cukup besar," ujarnya.

  Baca juga: BMKG deteksi 46 titik panas di Riau
Baca juga: Kebakaran lahan terjadi di Ogan Komering Ilir

Pewarta: Rendra Oxtora
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2018