Nanti gotong royong dan dibantu pemerintah. Yang rusak berat Rp50 juta, yang rusak sedang Rp25 juta,
Jakarta, (ANTARA News) - Seorang pengungsi yang terdampak gempa bumi di Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat mengharapkan bantuan dana untuk memperbaiki rumah yang rubuh.

"Nanti gotong royong dan dibantu pemerintah. Yang rusak berat Rp50 juta, yang rusak sedang Rp25 juta," kata Presiden Joko Widodo kepada pengungsi tersebut saat meninjau lokasi terdampak di Dusun Lekok, Desa Gondang, Kecamatan Gangga, Kabupaten Lombok Utara, Senin.

Dalam diskusinya, Presiden menanyakan bantuan yang paling dibutuhkan oleh para pengungsi.

Dalam tahap rekonstruksi, rumah warga yang roboh akan dibangun kembali dengan bantuan pemerintah daerah dan TNI serta dibimbing Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

Kementerian akan menggunakan teknologi Rumah Instan Sederhana Sehat atau RISHA sebagai solusi rekonstruksi rumah yang tahan gempa.

"Didampingi TNI dan konstruksi dari Kementerian PU. Namanya konstruksi RISHA, Rumah Instan Sederhana Sehat, dan tahan gempa," demikian Jokowi dalam keterangan dari Deputi Protokol, Pers dan Media Bey T Machmudin.

Peninjauan penanganan bagi para pengungsi dan rumah warga yang roboh kemudian dilanjutkan di Dusun Karangkates, Desa Gondang, Kecamatan Gangga.

Di lokasi peninjauan terakhir tersebut, Kepala Negara juga sempat berdialog dengan warga, menghibur anak-anak di tenda pengungsian, dan melaksanakan ibadah salat Magrib berjemaah bersama warga setempat.

Sebelumnya, Presiden tiba di GOR Kecamatan Pemenang, Kabupaten Lombok Utara setelah menempuh penerbangan selama 24 menit menumpang helikopter dari Bandara Internasional Lombok.

Presiden mendapat paparan tentang penanganan bencana dari Danrem 162 Wira Bhakti Kolonel Czi Ahmad Rizal Ramdhani di lapangan Kantor Bupati Lombok Utara.

Daerah itu adalah wilayah yang paling terdampak oleh bencana karena lokasinya dekat dengan titik pusat gempa.

Presiden didampingi oleh Gubernur Nusa Tenggara Barat Muhammad Zainul Majdi, Kapolri Jenderal Tito Karnavian, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan Marsekal Madya M. Syaugi, dan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Willem Rampangilei.

Presiden bersama rombongan juga meninjau dapur umum, posko pengungsian, ruang gembira anak-anak, dan rumah sakit lapangan yang merawat sebanyak 26 korban bencana gempa.*

Baca juga: Presiden pastikan jumlah rumah rusak di NTB

Baca juga: Jokowi bagikan sembako kepada korban gempa Lombok


 

Pewarta: Bayu Prasetyo
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2018