Palu (ANTARA News) - Provinsi Sulawesi Tengah ditargetkan pemerintah pusat untuk menjadi salah satu lumbung komoditas pangan nasional, terutama jagung dalam rangka memenuhi kebutuhan pasar dalam negeri.

"Insya Allah target itu bisa menjadi kenyataan," kata Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Sulteng Trie Iryani Lamakampali di Palu, Minggu.

Untuk itu, sejak dua tahun terakhir Pemprov Sulteng bersama pemerintah pusat melalui Kementerian Pertanian berkolaborasi mendukung program pengembangan jagung dan komoditas pangan lainnya serta komoditas hortikultura di provinsi ini.

Trie memaparkan, pengembangan jagung di Sulteng dilakukan pada hampir seluruh kabupaten dan kota di provinsi ini, dan pada tahun anggaran 2018 ini akan dikembangkan jagung di areal lahan selusas 121.065 hektare.

Jika areal seluas itu ditanami jagung dan bisa menghasilkan 46,67 kuintal/hektare, akan menghasilkan jagung pipilan sebanyak 540.404 ton per tahun, meningkat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Sebagaimana diketahui, ujar dia, pada 2016-2017, produksi jagung petani Sulteng baru sekitar 200.000 ton/tahun.

Namun pada 2018 ini, Pemprov Sulteng menargetkan produksi jagung petani akan naik hingga mencapai 540.404 ton. "Niscaya target itu terpenuhi. Bahkan kemungkinan besar melebihinya," ujar Trie.

Untuk itu, Pemprov Sulteng terus mendorong para petani di semua kabupaten dan kota di Sulteng untuk mengembangkan jagung sesuai dengan potensi lahan yang tersedia dan telah dialokasikan pemerintah.

Di Sulteng selama ini ada sejumlah kabupaten penghasil jagung terbesar seperti Kabupaten Tojo Una-Una, Buol, Tolitoli, Sigi, Donggala, Parigi Motong dan Poso.

Guna meningkatkan produksi petani, maka Pemprov Sulteng menerapkan beberapa strategi meliputi pendayaan potensi lahan, peningkatan kesuburan lahan dan pengamanan sistem produksi.

Baca juga: Produktivitas jagung Nasa 11 ton/ha

Pewarta: Anas Masa
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2018