Karena bagi saya, kalian semua, dari kontingen manapun adalah nomor satu.
Yogyakarta, (ANTARA News) - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengatakan pelaksanaan Olimpiade Olahraga Siswa Nasional 2018 yang diselenggarakan pada 16 hingga 22 September merupakan ajang yang cukup istimewa.

"O2SN kali ini cukup istimewa. Mengapa? Karena O2SN ini bisa dilaksanakan di tengah-tengah Indonesia, negara yang menjadi penyelenggara Asian Games, kita baru saja menjadi tuan rumah Asian Games 2018," kata Mendikbud saat membuka O2SN 2018 di Yogyakarta, Senin.

Mulai 19 September nanti, Indonesia juga akan menjadi tuan rumah penyelenggaraan Asian Para Games yang diikuti para atlet disabilitas dari berbagai negara di seluruh Asia.

"Dan kita patut bersyukur dan bangga Indonesia sebagai tuan rumah telah menunjukkan keberhasilannya di dua bidang sekaligus, yaitu berhasil jadi tuan rumah dan berhasil salah satu peserta terbaik," katanya.

Apalagi, menurut dia, Asian Games 2018 yang dipusatkan di Jakarta dan Palembang telah berjalan dengan baik, tidak ada hambatan dan kendala berarti, bahkan dinilainya merupakan penyelenggaraan Asian Games yang paling sukses.

"Indonesia, di Asian Games yang sebelumnya meraih empat medali emas, sekarang menjadi 31 emas, sebuah prestasi yang luar biasa. Dan sebagian dari mereka yang menyumbangkan medali, termasuk medali emas, adalah alumni O2SN," kata Menteri.

Oleh sebab itu, Menteri berpesan kepada seluruh peserta dan atlet agar bisa meraih prestasi yang terbaik dalam O2SN, karena apa yang akan dicapai tidak hanya dicatat, tapi akan diinventarisasi oleh tim untuk disiapkan mengikuti olimpiade tingkat nasional, bahkan internasional.

"Sekarang pemerintah sedang siap-siap menyambut olimpiade internasional di Jepang dan tentu kita harapkan alumni O2SN akan ikut ambil bagian dalam event olimpaiade nanti," kata Mendikbud.

Menteri juga menggarisbawahi bahwa untuk menjadi nomor satu di dalam O2SN ini sangat penting, tetapi capaian yang dicapai dengan cara yang jujur, sportif, usaha kerja percaya diri ini jauh lebih penting daripada nomor satu.

"Karena bagi saya, kalian semua, dari kontingen manapun adalah nomor satu. Hari ini kalian memang bukan siapa-siapa, tapi siapa tahu dengan kerja keras, nanti akan menjadi nomor satu, perjalanan kalian masih jauh untuk jadi yang terbaik," katanya.*

 


Baca juga: Mendikbud: sportif jauh lebih penting daripada juara satu

Baca juga: Mendikbud minta sumbangan untuk membangun sekolah di NTB


 

Pewarta: Hery Sidik
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2018