Jadi bila ada pohon yang perlu biaya perawatan, kami akan menagih ke koperasi, dan koperasi menagih nafkah pohon tersebut ke orang tua adopsi
Banjarbaru, Kalsel (ANTARA News) - Sebanyak 20 duta besar dari berbagai negara yang hadir pada peringatan Hari Pangan Sedunia (HPS) yang dipusatkan di Kalimantan Selatan bakal menjadi bapak adopsi pohon ulin yaitu pohon khas hutan Kalimantan Selatan.

Kepala Dinas Kehutanan Kalimantan Selatan Hanif Faisol Nurrofiq di Banjarbaru, Rabu, telah menyiapkan lahan untuk kegiatan adopsi pohon yang dilaksanakan pada hari menanam pohon Indonesia di sekitar perkantoran Pemprov Kalsel Banjarbaru.

Selain 20 duta besar, tambah dia, penanaman adopsi pohon tersebut juga akan diikuti oleh enam orang konselor dan diplomat, perwakilan organisasi internasional dan 40 orang perwakilan organisasi pendamping skala internasional dari berbagai negara.

"Kami juga menyiapkan lahan penanaman pohon adopsi bagi seluruh gubernur dan bupati se Indonesia yang akan menghadiri puncak HPS yang dipusatkan di Kabupaten Barito Kuala dan perkantoran Pemprov Kalsel di Banjarbaru," katanya.

Pohon yang akan ditanam adalah pohon Ulin setinggi dua meter, yang merupakan pohon khas Kalsel, yang kini terancam punah.

Sistem adopsi ini, tambah dia, merupakan sistem yang sangat menarik, karena setiap orang atau organisasi yang telah bersedia menjadi orang tua adopsi, wajib memberikan nafkah, hingga pohon tumbuh dengan sehat dan subur. "Jadi kalau pohon sakit atau perlu perawatan, orang tua adopsinya wajib mengeluarkan biaya," katanya.

Sebelumnya, sebanyak 842 pohon juga telah diadopsi oleh seluruh pejabat yang ada dilingkungan Pemprov Kalsel.

Sistem pembayaran bagi seluruh orang tua adopsi, tambah dia, bisa dilakukan melalui koperasi. "Jadi bila ada pohon yang perlu biaya perawatan, kami akan menagih ke koperasi, dan koperasi menagih nafkah pohon tersebut ke orang tua adopsi," katanya.

Setiap orang tua adopsi, boleh memberikan nama pohon sesuai dengan namanya. Sehingga, selama mereka membayar iuran, sampai kapanpun pohon tersebut akan dikenang dengan namanya, kecuali sudah tidak bayar, maka pohon akan dialihkan ke nama orang tua adopsi baru.

"Jadi saat para pejabat sudah pensiun, nama mereka masih dikenang oleh anak cucunya melalui pohon tersebut," katanya.

Menurut Hanif, pada peringatan hari menanam pohon Indonesia tersebut, juga bakal melibatkan ribuan orang pelajar dan mahasiswa.

Beberapa jenis pohon yang akan ditanam oleh para peserta, antara lain, pohon dadap, mauni dan beberapa jenis lainnya, kecuali pohon trembesi. "Kalau trembesi tidak cocok ditanam di daerah kita, sehingga dicarikan beberapa jenis yang sesuai," katanya.*

Baca juga: Pemprov Kalsel selenggarakan pameran Hari Pangan Sedunia

Baca juga: Kalsel tutup dua Taman Hutan Rakyat


 

Pewarta: Ulul Maskuriah
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2018