Surabaya (ANTARA News) - Gubernur Jawa Timur Soekarwo memimpin rapat terbatas usai terjadinya gempa dengan magnitudo 6,4 Skala Richter (dimutakhirkan menjadi 6,3 SR) yang mengguncang wilayah Jatim dan Bali pada Kamis dini hari pukul 01.57 WIB.

"Pak Gubernur mamanggil sejumlah kepala organisasi perangkat daerah (OPD) pagi ini," ujar Kepala Biro Humas dan Protokol Setdaprov Jatim Aries Agung Paewai ketika dikonfirmasi Antara di Surabaya, Kamis pagi.

Beberapa kepala OPD yang dipanggil, yakni Sekdaprov Jatim Heru Tjahjono, Kepala Dinas Sosial Sukesi, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Suban Wahyudiono, Kepala Dinas Kesehagan Kohar Hari Santoso, Kepala BPKAD Jumadi, serta Kepala Biro Humas Protokol Aries Agung Paewai.

Sampai berita ini diturunkan, rapat yang digelar sebagai wujud cepat tanggap untuk memonitor bencana gempa tersebut masih berlangsung di Kantor Gubernur, di Jalan Pahlawan Surabaya.

Sementara itu, dalam siaran pers Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang diterima Antara, disebutkan data sementara dampak gempa dilaporkan tiga orang meninggal dunia dan beberapa rumah mengalami kerusakan.

Daerah yang terparah terdampak gempa adalah di Kecamatan Gayam, Kabupaten Semenep, Jatim, termasuk tiga orang meninggal dunia masing-masing Nuril Kamiliya (7), H Nadhar (55) dan seorang lelaki dewasa yang saat ini sedang diidentifikasi.

BMKG melaporkan episenter gempa bumi terletak pada koordinat 7,47 LS dan 114,43 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 55 kilometer arah timur laut Kota/Kabupaten Situbondo pada kedalaman 12 kilometer.

Getaran gempa terasa di seluruh wilayah Jatim, meliputi Kabupaten/Kota Situbondo, Jember, Banyuwangi, Lumajang, Kabupaten Probolinggo, Kota Probolinggo, Bondowoso, Sumenep, Pamekasan, Sampang dan Bangkalan. Kemudian, Kabupaten/Kota Pasuruan, Kota Batu, Kota/Kabupaten Malang, Kabupaten Blitar, Surabaya, Sidoarjo, Jombang, Kabupaten/Kota Mojokerto. (F014)

Baca juga: Pemkab Sumenep masih mendata dampak gempa Situbondo
Baca juga: 3 orang meninggal akibat gempa bumi Jatim

 

Pewarta: Fiqih Arfani
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2018