Salah satu kendala yang ada saat ini adalah tidak adanya penerbangan langsung dari Indonesia ke Kamboja dan sebaliknya
Phnom Penh,  Kamboja  (ANTARA News)  - Ketua Asosiasi Perusahaan Perjalanan dan Wisata (Asita)  Kamboja Chhay Sivlin mengungkapkan bahwa mereka berminat terhadap destinasi wisata unggulan yang ditawarkan Indonesia. 

Chhay Sivlin dalam acara misi penjualan destinasi wisata unggulan yang digelar Kementerian Pariwisata dan pelaku bisnis pariwisata dari Indonesia di Hotel Raffles le Royal Phnom Penh, Kamboja pada Jumat petang, menyebutkan Indonesia sudah dikenal masyarakat Kamboja sejak lama. 

"Saat ini yang diminati masyarakat Kamboja antara lain wisata bulan madu," kata Ketua Asita Kamboja atau Cambodia Association of Travel Agent (CATA) itu. 

Salah satu kendala yang ada saat ini adalah tidak adanya penerbangan langsung dari Indonesia ke Kamboja dan sebaliknya. 

Acara misi penjualan yang diikuti delapan penjual paket wisata dari Indonesia itu dihadiri puluhan calon pembeli dari pelaku bisnis pariwisata Kamboja.  

Hadir juga dalam kesempatan itu Deputi Direktur Urusan Pariwisata Kementerian Pariwisata Kamboja,  Hui Seilla.

Juga hadir Duta Besar Indonesia untuk Kamboja Sudirman Haseng dan Asisten Deputi Pengembangan Pemasaran I Regional I Kemenpar, Masruroh.

Masruroh menyebutkan Pemerintah Indonesia saat ini fokus mengembangkan 10 destinasi unggulan yakni Bandung, Great Bali, Great Jakarta, Great Kepri, Joglosemar (Jogja-Solo-Semarang), Wakatobi-Bunaken-Raja Ampat, Medan, Makassar, Lombok dan Banyuwangi.

Sementara itu delapan pelaku bisnis pariwisata yang berpartisipasi dalam misi penjualan di Kamboja yaitu; Chacha Tour & Travel (Yogyakarta); Bali Dream (Bali beyond); Absolute Indonesia DMC (Bali beyond).

Selain itu Bali Flores Adventure (Bali beyond); Bhara Tours (Jawa Barat); dan Grand Keisha by Horison Hotel Jogja (Yogyakarta), Lisa Tour and Travel Yogyakarta dan ATA Tour Yogyakarta. 

Setelah dibuka oleh Asisten Deputi Pengembangan Pemasaran I Regional I Kemenpar dan suguhan 
Tari Tifa dari NTT oleh tiga penari,  acara dilanjutkan dengan presentasi mengenai destinasi wisata unggulan Indonesia. 

Presentasi disampaikan oleh Shelly Henry dari Chacha Tour & Travel (Yogyakarta) dan Paul Edmundus Tallo dari Bali Flores Adventure.

Setelah itu dilakukan pertemuan bisnis (table top) atau "B to B meeting" antara penjual dari Indonesia antara pembeli dari Kamboja. 

Dubes RI untuk Kamboja Sudirman Haseng,  Ketua CATA Kamboja Chhay Sivlin dan Deputi Direktur Urusan Pariwisata Kementerian Pariwisata Kamboja,  Hui Seilla sempat memberikan sambutan dalam acara itu. 

Acara misi penjualan destinasi wisata unggulan Indonesia itu ditutup dengan makan malam dan pemberian hadiah perjalanan wisata kepada para pembeli paket wisata dari Kamboja. 

Baca juga: Kemenpar promosikan destinasi unggulan ke Laos dan Kamboja
 

Pewarta: Agus Salim
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2018