Cara kerjanya seperti penstabil pada asesoris kamera atau dikenal dengan (gimbal), dimana alat tersebut akan terus menstabilkan posisi tempat tidur supaya dalam posisi datar.
Sidoarjo (ANTARA News) - Siswa SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo, Jawa Timur berhasil menciptakan alat yang digunakan untuk menstabilkan tempat tidur (bed) di dalam mobil ambulans untuk meningkatkan kesehatan pasien.

Gaza Ghulam Ahmad ketua tim pembuatan alat penstabil tempat tidur ambulans, Jumat mengatakan, ide pembuatan alat ini berdasarkan seringnya ambulans yang berjalan dengan cepat sehingga membuat pasien di dalamnya banyak mengalami guncangan.

"Ambulans saat membawa pasien pasti berjalan dengan cepat untuk menyelamatkan pasien. Tetapi, perlu diingat kalau di Indonesia ini banyak jalan yang berlubang, sehingga pasien kerap kali mengalami guncangan saat berada di dalam mobil ambulans," katanya saat dikonfirmasi di Sidoarjo.

Untuk itu, dengan alat yang diciptakan ini, maka pasien tidak lagi mengalami guncangan saat berada di dalam mobil tersebut mengingat tempat tidur pasien ini sudah dilengkapi dengan penstabil.

"Cara kerjanya seperti penstabil pada asesoris kamera atau dikenal dengan (gimbal), dimana alat tersebut akan terus menstabilkan posisi tempat tidur supaya dalam posisi datar," katanya.

Ia mengaku, saat ini alat tersebut masih berupa prototype yang akan terus disempurnakan dan segera diaplikasikan kepada tempat tidur pasien yang sungguhan.

"Atas ide kami ini, akhirnya berhasil mendapat juara dua tingkat international diajang APICTA 2018 di Ghuanzho China dengan inovasi Anedizer atau Ambulance bed Stabillizer," katanya.

Sementara itu, Yudi Prianto selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan mengaku senang dengan apa yang sudah berhasil dicapai oleh anak didiknya tersebut.

"Dalam perlombaan itu sendiri terdapat 16 negara yang ikut ambil bagian, dan anak didik kami berhasil meraih juara kedua," katanya.

Temuan itu akan terus disempurnakan supaya bisa diaplikasikan pada tempat tidur pasien tindakan mobil ambulans, sehingga keselamatan pasien terjamin hingga sampai tujuan. "Kami akan terus menyempurnakan penemuan ini supaya bisa bermanfaat untuk masyarakat luas," katanya.*

 

Pewarta: Indra Setiawan
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2018