Bengkulu  (ANTARA News) - Kalangan masyarakat Suku Lembak beserta pemuda lintas komunitas di Provinsi Bengkulu mendukung rencana pemerintah menurunkan status Cagar Alam Danau Dusun Besar atau Danau Dendam Tak Sudah menjadi taman wisata alam.

  "Dengan perubahan status itu diharapkan ada pemanfaatan lahan menjadi destinasi pendongkrak ekonomi masyarakat setempat," kata Tokoh Pemuda Lembak Nuzuluddin, di Bengkulu, Senin.

 Keberadaan Danau Dusun Besar itu, tambah dia, memiliki banyak potensi untuk dijadikan sebagai objek wisata, terlebih lokasinya sangat strategis karena terletak di ibu kota Provinsi Bengkulu yang berfungsi sebagai tangkapan air dengan dua tipe ekosistem, yaitu perairan danau dan hutan air tawar yang luasnya mencapai 577 hektare.

 Ketua Forum Pemuda Peduli Bengkulu Feri Vandalis menuturkan, status danau yang masih berupa cagar alam pada Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), membuat upaya pengembangan kawasan ini belum bisa dilakukan secara profesional karena terganjal aturan.

 "Kami harap pemerintah dapat segera mengubah status danau, karena hal ini akan meningkatan kunjungan wisatawan yang berdampak terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat," tutur.

 Jika ini direalisasikan pemerintah, pihaknya akan berpartisipasi memberdayakan masyarakat setempat agar menjadi lebih profesional dalam mengelola aset pariwisata, di mana dari 577 hektare luasannya yang akan ditetapkan menjadi taman wisata yaitu perairan danau dengan luasan 87 hektare saja.

 Kepala Kesatuan Pengelolaan Hutan Konservasi (KPHK) Kota Bengkulu Agung Tri Jarmiko mengatakan, upaya penetapan danau itu sebagai TWA karena memiliki karakteristik yang sesuai dengan kriteria hutan wisata dan akan segera ditinjau oleh tim terpadu KLHK.

 "Hasil kajian tim terpadu itu nantinya akan menjadi dasar bagi Menteri Lingkungan Hidup untuk menerbitkan surat keputusan (SK) status perubahan peruntukan Danau Dusun Besar menjadi TWA," jelas Agung.

 Kawasan Danau Dendam Tak Sudah ini sebelumnya telah ditetapkan BKSDA Bengkulu sebagai kawasan konservasi anggrek pensil untuk menjaga populasi dan plasma nutfah endemik Bengkulu.

Selain itu kawasan ini juga memiliki kekayaan fauna yang spesifik, seperti ikan tembakang, kukang, kucing hutan, burung belibis, bangau, dan rangkong.  

Baca juga: Bengkulu usulkan lahan ganti Cagar Alam Dusun Besar
 Baca juga: Pembangunan jalan lingkar Bengkulu tunggu restu Menhut
 

Pewarta: Nur Muhamad
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2018