perusahaan melakukan beberapa perubahan dan terobosan di perusahaan yang berdiri sejak 106 tahun yang lalu itu, salah satunya penerapan teknologi digital yang mengoptimalkan kemampuan anak bangsa.
  Jakarta, (ANTARA News) - Manajemen baru PT Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera 1912 menyatakan akan fokus melakukan digitalisasi dalam menjalankan bisnis agar mampu bersaing di industri perasuransian.

     "Digitalisasi ini adalah "tools". Kita akan gunakan "tools" ini di era modern saat ini untuk pemasaran dan lainnya. Dan kita akan menyasar segmen "middle class" yang merupakan salah satu kekuatan kita," kata Direktur Utama AJB Bumiputera Sutikno W Sjarif saat berbincang dengan awak media di Jakarta, Senin.

    Sutikno menuturkan, pihaknya akan melakukan beberapa perubahan dan terobosan di perusahaan yang berdiri sejak 106 tahun yang lalu itu, salah satunya penerapan teknologi digital yang mengoptimalkan kemampuan anak bangsa.

     Menurutnya, warisan sejarah bangsa di industri asuransi yang dirintis oleh AJB Bumiputera 1912 yang dikombinasikan dengan teknologi pelayanan yang terbaik tanpa melupakan nasabah tradisional, akan menjadikan perusahaan asuransi tersebut menjadi salah satu perusahaan asuransi terkemuka di Tanah Air.

    Kendati demikian, Sutikno menekankan manajemen baru akan tetap menekankan prinsip kehati-hatian dalam menjalankan roda bisnis perusahaan.

    "Kita "emphasize" di teknologi dan "prudent management". Teknologi tidak ada artinya tanpa manajemen yang prudent," ujar Sutikno.

    Belum lama ini, AJB Bumiputera 1912 baru saja mengumumkan susunan manajemen baru yang terdiri dari empat direksi dan satu komisaris utama. Manajemen baru AJB Bumiputera 1912 ditujunjuk oleh Badan Perwakilan Anggota (BPA) dan telah melalui penilaian kemampuan dan kepatutan (fit and proper test) oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) selaku regulator, antara lain Sutikno Sjarif selaku Direktur Utama, Yusuf Budi Baik yang menjabat Direktur Bisnis dan Pemasaran, Sri Rahayu selaku Direktur Teknik, dan Dena Chaerudin selaku Direktur SDM.

     Melalui proses yang sama, BPA dan OJK juga menunjuk dan menyetujui Achmad Jazidie sebagai Komisaris Utama.

   Sutikno mengatakan perubahan di tubuh AJB Bumiputera 1912 adalah perjuangan menciptakan kemandirian finansial bagi seluruh masyarakat. Ia berharap perubahan tersebut mampu menjadikan AJB Bumiputera sebagai badan usaha asuransi nasional yang mampu memberi pelayanan dan perlindungan secara optimal. 

    Adapun langkah awal yang akan dilakukan adalah dengan eningkatkan kepercayaan masyarakat Indonesia terhadap AJB Bumiputera. Ia menegaskan bahwa komitmen perusahaan dalam hal pembayaran klaim akan menjadi prioritas utama

     Buktinya, sejak Januari hingga pertengahan Oktober 2018. Bumiputera telah membayar klaim kepada nasabah sebesar Rp3,3 triliun. Kami akan melanjutkan komitmen tersebut, namun membutuhkan waktu untuk berbenah," ujar Sutikno.
Baca juga: AJB Bumiputera siap beroperasi setelah restrukturisasi
 

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Royke Sinaga
Copyright © ANTARA 2018