Jakarta (ANTARA News) - Sebutan psikopat dan sosiopat mungkin penah Anda jumpai di berbagai film baik itu barat, Korea atau lainnya. Sebenarnya, apa perbedaan keduanya? 

Sekalipun belum ada diagnosa resmi seseorang disebut sosiopat, namun sosiopat ada di bawah diagnosis gangguan mental kepribadian antisosial (ASPD), kata Donald W. Black, MD, profesor psikiatri di University of Iowa Carver College of Medicine. 

Menurut dia, seperti dilansir Health.com pekan lalu, orang dengan ASPD cenderung menjadi pembohong, tidak menghargai apa yang benar dan salah dan memiliki kepribadian yang arogan. 

Psikopat juga memiliki karakter itu, ditambah mereka juga superfisial, egosentris, dan emosinya dangkal. Psikopat mungkin lebih berbahaya. 

"Tipe orang yang akan memuji Anda, membuat Anda merasa baik dan hanya mengatakan semua hal adalah benar sampai Anda tahu ada yang dia curi dari Anda atau ketahuan sedang merencanakan sebuah kejahatan," kata psikolog Elizabeth Lombardo, PhD. 

Bahkan, psikopat sangat manipulatif sehingga bisa mendapatkan kepercayaan orang lain. 

"Ketika seorang psikopat berinteraksi dengan Anda, jika mereka marah, mereka dapat tetap tenang, tetapi seorang sosiopat berbeda. Mereka benar-benar keras kepala. Jika sesuatu tidak berjalan sesuai keinginan mereka, mereka akan marah dan agresif. Mereka tidak dapat menahannya," tutur Lombardo. 

Pada dasarnya, ketika seorang psikopat sedang merencanakan sesuatu, dia memiliki alasan yang benar-benar dapat dipercaya sehingga Anda tak akan curiga. 

Berbeda dengan sosiopat. Kemungkinan besar Anda akan mengetahui rencana dia karena dia tidak akan cukup pintar untuk menutupi jejaknya, dan Anda mungkin tidak akan terlalu memercayainya.

Jika ada sosiopat disekeliling Anda, coba perhatikan, dia pasti tak merasa cocok berada di bawah pengaturan atau dia mengalami kesulitan dalam bekerja.

Psikopat, sebaliknya, cenderung sangat sukses dan disukai orang lain. Anda bisa menyebut mereka seniman penipu. 

Ada berbagai tingkat psikopat dan sosiopat. Beberapa mungkin menjadi pencuri atau penipu, sementara yang lain bisa menjadi pembunuh yang sebenarnya. Terlepas dari tingkat keparahannya, orang-orang dengan sifat-sifat ini berbahaya. 

Baca juga: Korut sebut Trump "psikopat"

Baca juga: 15 tanda teman kerja Anda seorang psikopat


Baca juga: "Halloween": Kembalinya teror psikopat 40 tahun lalu

Penerjemah: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Monalisa
Copyright © ANTARA 2018