Jakarta (ANTARA News) – Perkembangan teknologi berkontribusi penting bagi perawatan gigi dan mulut, terutama memberikan pasien keamanan dan kenyamanan, menurut Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PB PDGI) drg. Diono Susilo.

Dokter gigi Diono menuturkan bahwa pada akhir tahun lalu, negara-negara maju menggunakan CBCT (Cone Beam Computed Tomography), teknik pengambilan gambar radiografi yang menggunakan sinar X.  

“Hasil rontgen gigi ini dapat dilihat beberapa sudut pandang, dari samping atau depan. Kita bisa melihat dari bawah, sehingga kita dapat menganalisa lebih tepat,” ujar drg. Diono saat berbincang dalam konferensi pers peluncuran IDEC 2019 di Jakarta, Rabu. 

Ketua IDEC 2019 ini mengatakan bahwa CBCT adalah teknologi mutakhir yang dapat diterapkan untuk mendiagnosis implan gigi. 

“Dalam beberapa kasus, terdapat gigi ‘tertanam’ yang tidak kelihatan. Melalui CBCT dapat dilihat kasusnya sehingga diperoleh diagnosis yang tepat sehingga memberikan pelayanan yang safety bagi pasien,” imbuh drg Diono. 

Kemudian, sambungnya, teknik anestesi yang terbagi dalam beberapa golongan yang lebih aman kandungannya. 

“Di era digital ini alat-alat yang digunakan pada industri kedokteran gigi juga akan mengarah ke robotik dan digital. Contohnya, dahulu pemasanhan implan secara manual sekarang robotik digital. Panduannya jelas,” ungkap Ketua PB PDGI Dr. drg Hananto Seno, SpBM, MM. 
 
Baca juga: Dibutuhkan transfer teknologi industri alkes gigi

Pewarta: Anggarini Paramita
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2018