Jakarta (ANTARA News) -  Tanggul laut Pembangunan Terpadu Pesisir Ibukota Negara atau NCICD oleh Dinas Sumber Daya air (SDA) Bidang Aliran Timur Provinsi DKI Jakarta selain untuk mencegah banjir rob juga membantu membentuk garis pantai Jakarta.

"Tanggul laut ini sangat fungsional, jadi ini manfaatnya untuk pembentuk alur pantai DKI Jakarta," ujar Kepala Bidang Sistem Aliran Timur Dinas SDA Nelson Simanjuntak di Jakarta, Jumat.

Tiang pancang bulat atau "spun pile" di Kali Blencong, Pantai Marunda, Jakarta Utara terpasang dengan kedalaman 24 meter.

Pemasangan tiang tersebut diharapkan menangkal pergeseran muka tanah akibat kenaikan air laut, sehingga menurutnya garis pantai DKI Jakarta dapat terukur dengan jelas. 

"Dengan adanya 'spun pile' ini  dengan kedalaman 24 meter, kita harapkan tidak ada lagi pergeseran garis pantai. Kan kadang ada sedimen turun, itulah salah satu tujuannya," ucapnya. 

Nelson memaparkan, tujuan utama dari pembuatan tanggul laut tersebut adalah mengantisipasi banjir rob akibat air laut pasang. Selain itu, juga untuk antisipasi kenaikan muka air laut, serta penurunan muka tanah. 

Tanggul laut tersebut, lanjut Nelson, diharapkan dapat mencegah banjir rob DKI Jakarta minimal selama 20 tahun mendatang.

Sementara itu, Kasie Pembangunan Strategis Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta Muhammad Iqbal memastikan proyek pembangunan tanggul ini masih berjalan dengan normal, dan kejaksaan dalam hal ini mendampingi secara yuridis normatif.

Iqbal berpendapat, tanggul laut akan bermanfaat untuk trasnportasi air di perairan pantai utara Jakarta.

"Saya yakin spun pile ini sangat bermanfaat bagi masyarakat sekitar dan untuk lalu lintas air dibaliran timur ini," ujar dia.

Baca juga: Bappenas serahkan kajian tanggul raksasa kepada Presiden Jokowi pekan ini
Baca juga: Luhut: kajian tanggul laut selesai dua bulan
Baca juga: Tanggul laut pencegah banjir rob DKI selesai pertengahan Desember

Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018