Jakarta (ANTARA News) - Abdullah Fithri Setiawan atau Dufi, korban pembunuhan dalam tong yang terjadi di Klapanunggal, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, belakangan diketahui merupakan mantan jurnalis di beberapa media.

Dufi setelah diautopsi di RS Kepolisian Indonesia dr Soekanto, di Kramatjati, Jakarta Timur, akhirnya dimakamkan di TPU Budi Darma Semper Timur, Cilincing, Jakarta Utara, sekitar pukul 07.30 WIB, Senin.

Adik Dufi, Muhammad Ali Ramdoni, setelah selesai pemakaman, bersedia bercerita mengenai kiprah kakaknya di dunia jurnalistik. 

Dufi, lulusan universitas swasta Islan di Jakarta memulai karirnya sebagai jurnalis di media cetak. "Awalnya bekerja di Harian Rakyat Merdeka. Terus dia juga sempat (bekerja) di Indopos," kata Doni.

Selepas berkarir sebagai wartawan, lanjutnya, Dufi menjajal peluang karir sebagai staf marketing.

Namun karena enggan menjauh jauh dari dunia media, Dufi melamar menjadi staf marketing di dua perusahaan media elektronik ternama.

"Awalnya staf marketing di Berita Satu kemudian juga sempat staf pemasaran juga di iNews TV," beber Doni.

Beberapa tahun terakhir, karir Dufi kemudian beranjak hingga menjadi staf khusus Ketua Dewan Pengawas TVRI Arief Hidayat Thamrin. Dufi juga menyempatkan mencari keuntungan sampingan dengan bekerja sebagai tenaga lepas di TV Muhammadiyah.

Tak lama kemudian, Dufi menjajal peluang wirausaha dengan membuka usaha periklanan dengan nama PT Cahaya Gemilang. Doni mengungkapkan, kakaknya orang yang giat dan kreatif.

"Dari dulu memang begitu, orangnya kreatif semenjak mulai di Indopos, Inews, beliau orangnya kreatif, suka membuka peluang," pungkas Doni.

Dufi merupakan anak kelima dari delapan bersaudara. Almarhum wafat dengan meninggalkan seorang istri bernama Bayu Yuniarti enam orang anaknya yang berusia paling tua 17 tahun dan paling muda enam tahun.

Mayat Dufi ditemukan pada Minggu sekitar pukul 06.00 WIB oleh seorang pemulung, Santi, yang tengah mengais sampah di sekitar lokasi kejadian di Kampung Narogong, Klapanunggal, Kabupaten Bogor Jawa Barat.

Santi awalnya mengira isi tong yang dikeruknya berisi sampah. Namun yang mencurigakan adalah tong tersebut tertutup lakban hitam, hingga diketahui isinya adalah mayat Dufi.

Hingga kini, Kepolisian Sektor Klapanunggal masih menyelidiki kasus pembunuhan Dufi dan mengejar pelakunya. 

Pewarta: Devi Ramadhan
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2018