Jakarta (ANTARA News) - Suku Dinas Perhubungan Kota Administrasi Jakarta Selatan mengadakan uji coba rekayasa lalu lintas di Jalan Ampera demi mengurangi kemacetan akibat kendaraan menumpuk dari berbagai arah.

“Rekayasa lalu lintas dimulai sejak pukul 02.24 WIB, Selasa, dan uji coba akan berlangsung selama satu minggu,” kata Kepala Suku Dinas Perhubungan Kota Jakarta Selatan, Christianto di Jakarta, Rabu.

Ia mengatakan, rekayasa lalu lintas dilakukan dengan menutup Simpang Steger, Ampera dengan melakukan pemasangan “baby mcb” (beton-beton pembatas) di tengah dua ruas Jalan Ampera, Jalan Kenanga, hingga Jalan Kancil.

Christianto menyebut ada 78 beton pembatas dipasang di lintasan sepanjang 780 meter, ditambah 90 “cone” (segitiga pembatas jalan) dengan jarak 270 meter dan 348 meter.

Saat ini, Christianto menjelaskan, 28 beton pembatas telah terpasang di lintasan sepanjang 28 meter.

“Penutupan Simpang Steger dan pembatasan jalan itu dilakukan demi mengurangi enam titik  pertemuan kendaraan yang kerap menimbulkan kemacetan,” sebut Christianto.

Saat uji coba pertama kali pada Selasa pagi, kasudinhub Jakarta Selatan itu menerangkan, volume kendaraan terpantau cukup tinggi, dan kepadatan terpantau terjadi sepanjang 100 meter dari lampu lalu lintas Ampera Raya sampai titik rekayasa lalu lintas.

Christianto menjelaskan, kepadatan terjadi karena banyak pengendara masih melalui tahap penyesuaian, karena tidak lama arus kendaraan berjalan lancar.

Rekayasa lalu lintas itu, menurut Christianto, merupakan tindak lanjut dari pengaduan masyarakat, dan dibuat dari hasil kesepakatan pada Rapat Koordinasi tingkat Walikota Jakarta Selatan.

Pasca kesepakatan dibuat, kebijakan rekayasa lalu lintas itu pun disosialisasikan ke masyarakat Cilandak Timur.

Baca juga: Rekayasa lalin Antasari dinilai berhasil urai kemacetan
 

Pewarta: Genta Tenri Mawangi
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018