Jakarta (ANTARA News) - Warga muslim Uighur di China menyalurkan bantuan senilai 20.000 dolar AS untuk korban tsunami Selat Sunda di Banten dan Lampung lewat lembaga kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap.

Ketua Majelis Nasional Turkistan Timur Seyit Tumturk menyampaikan bantuan itu kepada Senior Vice President Aksi Cepat Tanggap (ACT) Syuhelmaidi Syukur di Jakarta, Sabtu.

"Hanya ini yang bisa kami berikan ke masyarakat Indonesia yang tertimpa bencana," kata dia dalam konferensi pers.

"Kami ingin mengucapkan terima kasih kepada Bangsa Indonesia atas dukungannya kepada Muslim Uighur yang saat ini ditindas pemerintah China," kata Tumturk, menambahkan bahwa warga Uighur sangat terharu melihat dukungan dari masyarakat Indonesia.

Dia menjelaskan bahwa warga muslim Uighur total menyalurkan bantuan senilai 60.000 dolar AS bagi korban tsunami Selat Sunda, 20.000 dolar AS di antaranya disalurkan melalui ACT.

Syuhelmaidi Syukur mengaku terharu melihat warga Uighur masih memikirkan untuk membantu korban bencana meski sedang menghadapi penindasan.

"Apa yang menimpa saudara kita Uighur di Xinjiang, China, sangat memperihatinkan. Ini merupakan krisis kemanusiaan yang terjadi saat ini," kata Syuhelmaidi.

Tumturk juga mengungkapkan bagaimana warga Uighur kesulitan menjalankan ibadah salat dan berpuasa di negeri tempat mereka tinggal.

"Sekarang hanya ada sedikit masjid, banyak sudah dihancurkan. Parahnya lagi, pemerintah memasukkan orang asli China ke keluarga Uighur, dan anggota keluarga harus melayani semua permintaannya," kata dia.

Menurut Syuhelmaidi, ACT sudah berusaha masuk ke wilayah Xinjiang, tempat sekitar 35 juta muslim Uighur tinggal, melalui negara-negara yang berbatasan dengan Xinjiang namun kesulitan mencapai wilayah itu.

Baca juga:
Muhammadiyah dorong China jadikan Xinjiang tempat terbuka
ACT desak pemerintah sikapi tindakan China terhadap etnis Uighur

 

Pewarta: Indriani
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2019