Senang banget, itu suatu kebanggaan bisa memotong rambut Presiden
Garut (ANTARA News) - Kang Herman seorang tukang cukur asal Garut yang berkesempatan mencukur rambut Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam acara cukur massal yang digelar di lokasi wisata Situ Bagendit, Garut, Sabtu, mengaku grogi tapi bangga.

Herman setelah rampung mencukur rambut orang nomor satu di Indonesia ini mengungkapkan rasa bangganya saat ditanya oleh wartawan.

"Senang banget, itu suatu kebanggaan bisa memotong rambut Presiden," kata pria yang berpengalaman mencukur rambut sejak 2002 itu.

Tukang cukur ini memang sudah menjadi langgangan Jokowi sejak 2013, namun ketika harus mencukur di depan kamera wartawan tentu rasanya berbeda. "Ya lumayan (gugup)," katanya.

Herman mengatakan Presiden Jokowi termasuk pelanggan yang tidak cerewet dan tidak banyak permintaan.

"Enggak (banyak permintaan) sih," katanya.

Selain itu, kata dia, Presiden Jokowi merupakan tipe orang yang setia dengan satu model dan tidak tertarik untuk mencoba model-model baru. "Setia sama satu model".

Setelah menjadi tukang cukur langganan Jokowi, Herman mengaku banyak yang mencarinya secara khusus sehingga usahanya lebih ramai. "Pasti itu. Lumayanlah".

Presiden Jokowi pada kesempatan yang sama mengatakan bahwa Herman merupakan tukang cukur langganannya di Jakarta. 

"Mas Herman ini tukang cukur saya di Jakarta. Sudah berapa (lama)? Enam tahun ya? Sejak (jadi) gubernur di Jakarta. Mas Herman ini kebetulan memang dari Garut. Kalau di Bogor saya ada juga satu (langganan tukang cukur) Mas Jumadi, itu dari Indramayu. Kalau di Solo ada sejak (jadi) wali kota," kata Jokowi.

Herman merupakan satu dari 3.000 anggota Persaudaraan Pencukur Rambut Garut (PPRG) yang dibentuk sejak 2017. 

Presiden melakukan kunjungan kerja ke Garut salah satunya untuk meletakkan batu pertama bagi perumahan untuk PPRG di Garut.

Baca juga: Pemerintah berikan fasilitas perumahan untuk tukang cukur di Garut

Baca juga: Presiden Jokowi cukur massal bareng pejabatnya di Situ Bagendit

Baca juga: Presiden ajak ngobrol petani Garut di pinggir sawah



 

Pewarta: Hanni Sofia
Editor: Virna P Setyorini
Copyright © ANTARA 2019