Jakarta  (ANTARA News) - Menteri Ketenagakerjaan M Hanif Dhakiri mengatakan pekerja China hanya sekitar 10,7 persen dari total lapangan kerja yang ada di Morowali.

"Contoh di Kawasan Industri Morowali. Investasi China di sana hingga saat ini membuka 28 ribu lapangan kerja. Dari 28 ribu lapangan kerja yang tersedia, tiga ribu orang diisi tenaga kerja dari China dan 25 ribu orang atau sebagian besar diisi oleh tenaga kerja Indonesia," kata Hanif melalui siaran pers di Jakarta, Jumat.

Oleh sebab itu dia meminta meminta masyarakat menyikapi dengan bijak investasi China di Indonesia khususnya di Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah. Pasalnya investasi Negeri Tirai Bambu tersebut mampu menyerap 25 ribu tenaga kerja Indonesia.

"Apakah benar tenaga kerja asing khususnya tenaga kerja China mengambil lapangan pekerjaan dari tenaga kerja lokal? Tidak benar. Karena tenaga kerja China yang ada di Indonesia sebagian besar adalah tenaga kerja China yang muncul sebagai konsekuensi adanya investasi dari sebuah negara," tutur Hanif.

Untuk itu, lanjut Hanif, seharusnya investasi negara lain khususnya China harus disyukuri karena membuka banyak kesempatan kerja baru bagi pekerja lokal. 

"Kalau tidak ada investasi dari China justru 28 ribu lapangan kerja yang ada di Morowali menjadi tidak ada. Jadi jangan salah paham memahami masalah investasi dan tenaga kerja asing," ungkap Hanif.

Dia berharap masyarakat untuk tidak termakan hoaks seluruh pekerja di Morowali yang dipelintir menjadi demo TKA China atau demo menolak TKA China. “Jangan termakan hoaks, jangan ikut menyebarkan hoaks, dan waspadai adu domba atau propaganda yang memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa,” ujar Hanif.

Baca juga: Menaker: demo di Morowali bukan soal TKA China terkait upah minimum

Pewarta: Aubrey Kandelila Fanani
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019