Kupang (ANTARA News) - Ketua Komisi I DPRD Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) Proklamasi Ebu Tho mendesak Komisi Pemilihan Umum RI untuk segera menuntaskan proses seleksi calon komisioner KPU NTT karena pemilu sudah di depan mata.

"Komisi I DPRD NTT telah mengundang KPU NTT untuk rapat dengar pendapat. Dalam pertemuan itu, kami minta agar KPU RI segera menuntaskan seleksi calon anggota KPU NTT," kata Proklamasi Ebu Tho, di Kupang, Sabtu.

Dia mengemukakan hal itu, berkaitan dengan belum ditetapkan komisioner KPU NTT, padahal saat ini sudah ada 10 nama yang diserahkan tim seleksi ke KPU RI.

Menurut dia, secara teknis, Sekretariat KPU NTT bisa menjalankan tugas secara normal, namun hal-hal yang berkaitan dengan pengambilan keputusan harus membutuhkan komisioner KPU.

"Karena itu, pihak sekretariat juga meminta kami bisa mengambil langkah, dan melakukan koordinasi dengan KPU RI agar segera melakukan uji kelayakan dan kepatutan calon komisioner," katanya pula.

Ebu Tho juga mengatakan, Sekretariat KPU NTT akan ke Jakarta untuk menyampaikan berbagai hal ke KPU RI, terkait proses seleksi anggota KPU NTT.

"Kami berharap ini harus segera, karena waktu pemilu semakin dekat," katanya lagi.

Sekretaris KPU NTT Ubaldus Gogi yang dikonfirmasi terpisah mengatakan, sampai saat ini belum ada jadwal terkait "fit and proper test" calon anggota KPU NTT.

"Kita tunggu saja, kemungkinan dalam waktu dekat," kata Ubaldus Gogi.

Dia menjelaskan, setelah lima anggota KPU NTT yang lalu mengakhiri masa tugas pada 27 Desember 2018, maka tugas, kewenangan, dan kewajiban KPU NTT diambil alih oleh KPU RI.

Tim seleksi (timsel) sudah menyerahkan nama 10 besar calon anggota KPU NTT ke KPU RI pada November 2018. Penyerahan ini dilakukan setelah timsel melakukan seluruh tahapan seleksi termasuk seleksi kesehatan dan wawancara.

Sebanyak 10 nama yang diserahkan ke KPU RI adalah Marthin Bara Lay, Thomas Dohu, Muhammad Hatta Sina, James Welem Ratu, Yosafat Koli, Sisilia Prisca Tes, Lodiwik Roga, Redemptus Henry Dewanto Dao, Frasiskus Vincent Diaz, dan Hanna Mariana Baun.

Baca juga: KPU RI diminta segera lantik komisioner KPU NTT

Pewarta: Bernadus Tokan
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2019