Beijing (ANTARA News) - Para pemohon pelat nomor kendaraan bermotor di Beijing harus rela masuk daftar tunggu hingga delapan tahun.

Itu pun untuk mobil berbahan bakar energi terbarukan di ibu kota China itu, sedangkan untuk mobil berbahan bakar minyak masa tunggunya bisa lebih panjang lagi karena harus melalui sistem undian.

Komisi Transportasi Kota Beijing, Rabu (30/1), mengumumkan bahwa pihaknya hanya menyediakan kuota 60.000 pelat nomor khusus untuk mobil berbahan bakar energi terbarukan sepanjang 2019, sama dengan tahun lalu.

Sementara untuk mobil berbahan bakar minyak, kuotanya masih tidak berubah, yakni hanya 40.000 pelat nomor, sebagaimana dilansir harian resmi setempat, Kamis.

Dari 60.000 pelat nomor untuk mobil berpenggerak baterai itu, 90 persen dimiliki oleh pribadi dan sisanya oleh instansi atau perusahaan. Sedangkan pelat nomor mobil konvensional, 95 persennya dimiliki pribadi dan sisanya dari berbagai golongan.

Pemkot Beijing mulai memberlakukan sistem undian bagi calon pemilik mobil yang ingin mendapatkan pelat nomor sejak 2011.

Baca juga: Beijing singkirkan 180.000 kendaraan tua dan berpolusi dari jalanan

Kebijakan itu untuk menekan pesatnya pertumbuhan mobil baru di Ibu Kota yang sampai sekarang masih berkutat dengan kemacetan arus lalu lintas di jalan-jalan protokol, terutama pada jam-jam sibuk.

Dengan diberlakukannya sistem itu, para calon pemilik mobil memiliki kesempatan mengikuti undian setiap dua bulan sekali untuk mendapatkan surat izin pembelian mobil.

Pada Desember 2018, lebih dari tiga juta orang mendaftarkan diri untuk mengikuti undian tersebut. Namun, peluang kemenangannya sangat tipis, yakni hanya satu orang dari setiap 1.500 peserta undian.

Ketika kuota pelat nomor mobil berbahan bakar minyak berkurang dari 240.000 pada 2011 menjadi hanya 100.000 pada 2018, maka kuota pelat nomor untuk mobil berbahan bakar baterai itu justru naik dari 20.000 pada 2014 menjadi 60.000 karena pemerintah daerah setempat menerapkan kebijakan pengurangan pencemaran udara.

Dibandingkan dengan mobil konvensional, pelat nomor mobil baterai didistribusikan kepada mereka yang mendaftar pertama.

Pada Desember 2018, lebih dari 400.000 orang mengajukan permohonan membeli mobil baru yang digerakkan baterai listrik.

Baca juga: Beijing batasi kendaraan bermotor

Namun dengan adanya kuota yang tersedia, para pemohon pelat nomor harus rela mengantre hingga delapan tahun lamanya.

Pada September 2018, Beijing telah mengeluarkan rencana aksi peningkatan kualitas udara dalam tempo tiga tahun. Rencana aksi itu bertujuan untuk mengurangi emisi gas yang ditimbulkan oleh kendaraan bermotor hingga 30 persen pada 2017-2020.

Sebagian besar masyarakat Beijing sangat mengidamkan memiliki kendaraan pribadi roda empat untuk menunjang mobilitas, meskipun transportasi umum tersedia dalam berbagai moda.

"Saya sudah telanjur daftar undian konvensional, maka kecil kemungkinan saya mendapatkannya. Coba kalau tiga tahun lalu saya daftar mobil baterai, tentu sekarang sudah dapat," kata Liu kepada Antara di Beijing belum lama ini. (T.M038)?

Redaktur: Tia Mutiasari

Pewarta: M. Irfan Ilmie
Editor: Mohamad Anthoni
Copyright © ANTARA 2019