Johannesburg (ANTARA News) - Sebanyak lima orang tewas dan beberapa masih terperangkap akibat ledakan gas di sebuah tambang batu bara yang tidak digunakan di Provinsi Mpumalanga di wilayah selatan Afrika Selatan, kata Kepolisian pada Kamis (7/2).

Stasiun penyiaran negara SABC mengatakan sekitar 20 orang masih terperangkap di bawah tambang yang terletak di Middleburg tersebut.

SABC mengatakan upaya penyelamatan terhambat akibat tingginya tingkat gas beracun yang berada di bawah tanah.

Tambang itu dimiliki Tegeta Resources and Exploration, yang kini berada dalam pengawasan lembaga pinjaman. Pemiliknya, Gupta bersaudara, mengalami kesulitan melanjutkan bisnisnya di Afrika Selatan setelah mereka dituduh melakukan korupsi.

Beberapa orang telah memasuki tambang itu pada Rabu siang untuk mencuri kabel tembaga yang memasok listrik untuk penerangan dan saluran udara saat sebuah pipa gas meledak, kata Juru Bicara Kepolisian Leonard Hlati.

"Tambang itu menggunakan kabel tembaga. Mereka ke sana untuk mencari tembaga," kata Hlati.

Tembaga kerap dicuri dari tambang-tambang yang sudah tidak digunakan di Afrika Selatan dan dijual untuk dilebur.

Gupta bersaudara, pengacara, dan perwakilan keluarga serta para pejabat dari perusahaan mereka tidak bisa dihubungi untuk dimintai keterangan terkait peristiwa itu.

Gupta bersaudara, yang sebelumnya dikenal sebagai salah satu konglomerat terbesar Afrika Selatan, dituduh memengaruhi mantan presiden Jacob Zuma terkait penunjukkan politik dan memenangkan kontrak.

Zuma dan Gupta bersaudara, di sisi lain, membantah tuduhan itu.

Baca juga: 650 pekerja tambang Afrika Selatan diselamatkan dari kebakaran
Baca juga: 950 penambang terjebak di bawah tanah di Afrika Selatan


 
Sumber: Reuters
Penyunting: I Wayan Yoga H

Pewarta: Antara
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2019