Dubai (ANTARA News) - Iran berhasil menguji coba peluru kendali jelajah pada Ahad dalam latihan perang angkatan laut di dekat Selat Hormuz, kantor berita Iran melaporkan.

Pengujian rudal berlangsung di tengah peningkatan ketegangan antara Iran dan Amerika Serikat.

Pada waktu lalu, Teheran mengancam akan menghalangi Selat Hormuz, rute pengapalan minyak utama di mulut Teluk, sebagai balasan atas aksi bermusuhan AS. Aksi AS itu termasuk usaha untuk menghentikan ekspor minyak Iran melalui pemberlakuan sanksi-sanksi.

Pada Agustus, Washington mengatakan Iran telah menguji coba sebuah rudal anti kapal berjarak pendek di selat itu dalam latihan perang angkatan laut. Latihan perang diyakini dimaksudkan sebagai peringatan setelah Presiden Donald Trump memutuskan untuk memberlakukan kembali sanksi-sanksi atas Teheran.

"Pada hari ketiga ... latihan, satu kapal selam Angkatan Laut Iran kelas Ghadir berhasil meluncurkan peluru kendali jelajah," demikian kantor berita IRNA melaporkan.

Kapal-kapal selam lain milik Iran, Tareq dan Fateh (Penakluk), yang baru dibuat di dalam negeri, memiliki kemampuan anti-kapal yang sama, menurut IRNA dengan mengutip satu pernyataan militer.

Lebih 100 kapal turut serta dalam latihan perang selama tiga hari di satu kawasan luas yang terbentang dari Selat Hormuz ke Samudera India, media negara itu melaporkan.

Trump Mei tahun lalu mundur dari perjanjian internasional mengenai program nuklir Iran dan memberlakukan kembali sejumlah sanksi atas Teheran.

Perluasan program rudal Iran, khususnya rudal balistiknya, membuat cemas AS dan negara-negara Eropa. Teheran menyatakan program itu memiliki kemampuan pencegah dan defensif.

Baca juga: AS: Iran uji coba rudal anti-kapal saat pelatihan perang
Baca juga: Iran tolak negosiasi program rudal dengan Eropa


 
Sumber: Reuters
Penyunting: Mohamad Anthoni

Pewarta: Antara
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2019