Ini adalah hoaks dan cara kotor dalam kontestasi Pemilu
Jakarta (ANTARA News) - Ketua Umum PPP M Romahurmuziy menyayangkan munculnya kampanye hitam yang menyebut bahwa jika Joko Widodo terpilih lagi menjadi presiden akan melegalkan pernikahan sejenis dan melarang azan. 

"Saat ini tiba-tiba muncul kampanye yang menyosialisasikan bahwa Pak Jokowi akan membolehkan pria menikahi pria dan perempuan bisa menikah dengan perempuan. Ini adalah hoaks dan cara kotor dalam kontestasi Pemilu," kata Romahurmuziy dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin.

Politikus yang akrab disapa Rommy itu menanggapi video kampanye yang dilakukan dua orang perempuan yang viral di media sosial beberapa hari terakhir.

Rommy menyebutkan penyebaran hoaks seperti kampanye ini tampaknya sudah biasa dilakukan kubu Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. 

"Mereka memang tidak memiliki program yang bisa mengungguli Jokowi-KH Ma'ruf Amin sehingga yang bisa dilakukan hanya propaganda hoaks dengan berharap masyarakat memercayainya," katanya.

Cara-cara seperti itu, lanjut Rommy, tentu saja menabrak semua aturan yang ada. Menurut dia, kampanye harus berdasarkan fakta, tidak menyebarkan hoaks. Kampanye seperti itu selain menggar aturan Pemilu juga melanggar aturan hukum pidana.

"Namun, karena kubu Prabowo-Sandi terbiasa menabrak dan melanggar aturan, kampanye seperti ini pun tetap mereka lakukan," tambah Rommy.

Rommy yakin berbagai hoaks yang menyerang Jokowi-Ma'ruf Amin justru akan mengundang simpati pada pasangan capres-cawapres nomor urut 01 itu, apalagi mereka mempunyai program dan kinerja yang sudah diakui.

Pilpres 2019 diikuti pasangan capres-cawapres nomor urut 01 Jokowi-Ma'ruf Amin dan nomor urut 02 Prabowo-Sandiaga.

Baca juga: Polisi tangkap tiga perempuan yang kampanye hitam terhadap Jokowi

Baca juga: Rommy harap Neno Warisman bertobat

Pewarta: Sigit Pinardi
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2019