Kupang (ANTARA) - Sebanyak 206 pengungsi korban bencana banjir dan longsor di Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, ditampung di Aula Polres Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur(NTT).

Kabid Humas Polda NTT, Kombes Pol Jules Abraham Abas kepada Antara di Kupang, Jumat sore, mengatakan. bahwa, ada sekitar 310 warga yang diungsikan, namun dibagi dua dengan di kantor Basarnas Labuan Bajo.

"Total pengungsi yang diungsikan berjumlah 310 orang. Namun yang ditampung di Aula Polres Manggarai Barat berjumlah 206 orang. Sisanya berjumlah 114 ditampung di kantor Basarnas," kata Jules.

Ia merincikan dari total 310 warga yang diungsikan itu terdiri dari dewasa sebanyak 207 orang sedangkan anak-anak 93 orang dan bayi 10 orang.

Polres Manggarai Barat sendiri, kata Jules, bersama dengan tim gabungan yang terdiri dari Brimob kompi B Manggarai Barat, Polsek Komodo, Ditpolair Polda NTT, Basarnas dan beberapa instansi terkait sudah melakukan evakuasi warga sejak Kamis (7/3).

Dari informasi yang diperoleh mantan Kapolres Manggarai Barat itu, banjir yang terjadi di Manggarai Barat tepatnya di Kampung Gorontalo-Desa Gorontalo, Kampung Nanga Nae-Desa Macang Tanggar, Kampung Weor, Kampung Capi dan Kampung Walang- Desa Golo Bilas itu akibat curah hujan yang cukup tinggi di daerah itu.

Akibatnya Kali Wae Mese, Desa Ranggawatu, Kecamatan Komodo tidak dapat menahan debit air yang tinggi, sehingga luapan air setinggi kurang lebih dua meter menggenangi perumahan warga di beberapa Kampung itu.

Sementara itu data yang diperolah dari Humas BNPB pusat menyebutkan jumlah korban yang meninggal akibat bencana di Manggarai Barat mencapai dua orang.

Enam orang lainya masih dicari. Para korban yang meninggal dan belum ditemukan akibat tertimbun longsor.

Pewarta: Kornelis Kaha
Editor: Alex Sariwating
Copyright © ANTARA 2019