Tulungagung, Jawa Timur (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Tulungagung berupaya sesegera mungkin memperbaiki tanggul-tanggul jebol yang memicu banjir di wilayahnya pada Selasa (5/3) dan Rabu (6/3).

"Tim teknis kami sudah melakukan kajian ke lapangan dan mengukur titik-titik tanggul yang jebol," kata Kepala Bidang Operasi dan Pemeliharaan Jaringan Irigasi Dinas Pengairan Kabupaten Tulungagung Karna Tukul di Tulungagung, Senin.
 
Aparat pemerintah mulai melakukan pengukuran pada bidang tanggul yang jebol di kawasan yang banjirnya sudah surut.

Tim Dinas Pengairan Kabupaten Tulungagung mengidentifikasi tanggul jebol di Sungai Bengawan, Desa Waung, Kecamatan Boyolangu; Sungai Kandung di Kecamatan Rejotangan dan Sungai Kedung Lele di Kecamatan Kalidawir.

"Kali Kandung sepanjang 30 meter, Kedung Lele sepanjang 15 meter dan Kali Bengawan tujuh meter," kata Karna mengenai panjang bagian tanggul yang jebol.

Karna mengatakan mengatakan pemerintah daerah berusaha sesegera mungkin memperbaiki tanggul-tanggul yang jebol, termasuk menebalkan dinding tanggul yang masih tipis.

"Seperti di Kedung Lele tanggulnya selebar 1,5 meter, padahal idealnya tiga meter, maka akan kita perbaiki biar jadi tiga meter," tuturnya.

Di samping memperbaiki tanggul, ia melanjutkan, pemerintah daerah akan melakukan normalisasi sungai, antara lain dengan melakukan pengerukan dasar sungai.

Secara terpisah, Pelaksana Tugas Bupati Tulungagung Maryoto Bhirowo menyatakan pemerintah kabupaten akan mengevaluasi kembali penyebab banjir di Desa Waung, yang menyebabkan seratusan rumah warga dan berhektare-hektare sawah terendam.

"Dinas PU Pengairan akan membuat kajian dan rencana penanggulangan jangka panjang di alur-alur sungai yang memicu banjir di sana," katanya.

Baca juga:
Banjir timbulkan kerugian Rp5 miliar lebih di Tulungagung
Turap jembatan nasional di Tulungagung ambrol akibat banjir

 

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2019